Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Perilaku Kebiasaan Membolos Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ampel Boyolali

Abstract

Kematangan emosi merupakan cara mengekspresikan diri dengan tepat, pengaturan respon emosional dan cara penanganan permasalahan emosional dengan cara yang baik. Dalam dunia pendidikan atau lingkup sekolah, peserta didik yang memiliki kematangan emosi yang baik cenderung mampu dalam mengelola emosinya dan bisa berinteraksi positif terhadap sekitar baik guru maupun teman sebaya dan dapat mengelola emosi yang datang. Berbanding terbalik dengan peserta didik yang belum bisa mengelola emosinya atau memiliki kematangan emosi yang rendah, hal ini menyebabkan peserta didik kesulitan dalam menghadapi ketidaknyamanan di lingkungan sekolah sehingga menimbulkan berbagai perilaku menyimpang diantaranya membolos. Dengan demikian, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji pengaruh kematangan emosi terhadap perilaku kebiasaan membolos siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ampel Boyolali. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ampel Boyolali sebanyak 154 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket dalam google form untuk kedua variabel. Analisi data yang digunakan dengan uji normalitas, analisis deskriptif, uji linearitas,koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji t-hitung. Hasil analisis yang didapatkan menggunakan IBM SPSS Statistic 20, diperoleh hasil yang signifikan pada kematangan emosi terhadap perilaku kebiasaan membolos, dapat diketahui signifikansi kematangan emosi sebesar 0,000. Artinya nilai signifikansi kurang dari 0,005. Nilai t-hitung > t-tabel, dalam penelitian ini terdapat t-hitung 4.513 dan dapat dicari untuk t-tabel ditemukan 1.655.Artinya nilai t-hitung melebihi t-tabel. Hipotesis diterima jika thitung > ttabel, dapat dilihat 4.513 > 1655 yang berarti terdapat pengaruh dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi terhadap kebiasaan membolos adalah dapat diterima. Dapat disimpulakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan kontribusi kematangan emosi 11,8 % dan 88,2 % dipengaruhi oleh variabel lain. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan kematangan emosi terhadap kebiasaan membolos.