Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/35120
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLauterboom, Mariska-
dc.contributor.advisorBuke, Nimali Fidelis-
dc.contributor.authorSaketa, Avinda-
dc.date.accessioned2024-09-26T10:48:25Z-
dc.date.available2024-09-26T10:48:25Z-
dc.date.issued2024-09-
dc.identifier.urihttps://repository.uksw.edu//handle/123456789/35120-
dc.description.abstractSetiap orang merindukan agar keluarga yang dibangun harmonis dan saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Ada yang mendapatkan sesuai yang dirindukan ada juga yang berbanding terbalik justru mendapatkan kekerasan dalam keluarga. Kekerasan dalam keluarga merupakan tindakan kekerasan orang tua terhadap anak terkhusus anak remaja, yang menyebabkan terjadi penderitaan secara mental maupun fisik sehingga dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pola asuh dengan kekerasan bagi remaja usia 12-18 tahun dalam keluarga di jemaat GMIH Eppata Duono dari perspektif perkembangan moral. Metode penelitian adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif, melalui teknik pengumpulan data yaitu: observasi dan wawancara terhadap narasumber penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap anak yang semasa kecilnya sering mengalami kekerasan dapat berdampak buruk bagi masa depannya, bahkan bisa mengalami trauma yang berkepanjangan. Kondisi ini perlu ditangani untuk proses pemulihan diri dari masa-masa trauma yang dialaminya sejak kecil. Remaja yang tumbuh besar juga memperlihatkan tingkah laku atau karakter yang suka minder, khawatir yang berlebihan, kurang bisa bersosialisasi dengan lingkungan luar, pasif, belum mampu mengambil keputusan sendiri dan cukup sensitif dengan kata-kata yang cenderung buruk karena baginya itu adalah sebuah ancaman yang cukup menakutkan jika dilawan. Kondisi ini jika tidak ditangani dengan baik maka akan memperburuk keadaan dan perkembangan moralnya. Oleh sebab itu orang tua yang pertama kali dikenal anak dan sebagai lingkungan pertama baginya perlu mengetahui dan memahami pola asuh yang sesuai dengan tahap pertumbuhannya, sehingga mampu membantu anak dapat tumbuh dengan memiliki perkembangan moral yang baik. Itu sebabnya, GMIH Eppata Duono kiranya bisa lebih memperkuat pembelajaran mengenai pola asuh terhadap remaja berlandaskan pada Firman Tuhan, dimana orang tua dan remaja saling melengkapi dan menyayangi dalam mencerminkan gambar Allah. Kesatuan yang dibangun dengan tujuan agar keluarga dapat saling menghargai, saling menolong, saling mendukung, terlebih menjalankan peran masing-masing dengan menghadirkan keharmonisan didalam keluarga.id
dc.language.isoiden_US
dc.subjectkekerasanen_US
dc.subjectremajaen_US
dc.subjectmoralen_US
dc.subjectpola asuhen_US
dc.titleKajian Perkembangan Moral Terhadap Dampak Pola Asuh Keluarga Dengan Kekerasan Bagi Remaja Usia 12- 18 Tahun Di Jemaat Gmih Eppata Duonoen_US
dc.typeThesisen_US
uksw.facultyFakultas Teologien_US
uksw.identifier.kodeprodiKODEPRODI77201#Ilmu Teologi-
uksw.identifier.nidnNIDN0605068302-
uksw.identifier.nidnNIDN0629098401-
uksw.identifier.nimNIM712023713-
uksw.programIlmu Teologien_US
Appears in Collections:T1 - Theology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_712023713_Judul.pdf713.11 kBAdobe PDFView/Open
T1_712023713_Isi.pdf621.17 kBAdobe PDFView/Open
T1_712023713_Daftar Pustaka.pdf449.59 kBAdobe PDFView/Open
T1_712023713_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo .pdf
  Until 9999-01-01
1.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.