Kajian Sosio-Teologis terhadap struktur jabatan gerejawi di Gereja HKBP Perbaungan

Abstract

Tulisan ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menggumpulkan sejumlah data deskriptif berupa kata-kata lisan atau tulisan yang berasal dari narasumber serta dalam penulisan ini digunakan juga penelitian deskriptif yang merupakan suatu metode yang digunakan dalam meneliti objek, kondisi, suatu kelompok, pemikiran serta suatu peristiwa yang terjadi. Pelayan gereja merupakan pelayan Tuhan, orang yang dipanggil atau dipakai Tuhan melayani umatNya. Seorang pelayan Tuhan dalam melayani harus dapat merangkul setiap jemaat. Pelayan yang ada di gereja memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melakukan tugas panggilannya, seseorang yang menerima jabatan gerejawi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana Yesus datang untuk melayani. Jabatan tahbisan merupakan jabatan yang diembankan kepada satu orang melalui penahbisan sesuai dengan Agenda HKBP. Pelayan tahbisan meliputi pendeta, guru jemaat, bibelvrouw, diakones dan sintua. HKBP Perbaungan adalah suatu gereja yang merupakan Ressort yang memiliki lima cabang pelayanan (pagaran). Pendeta adalah seorang pemimpin jemaat yang mencakup tiga jabatan Kristus yaitu, nabi, imam, dan raja. Guru jemaat atau guru huria merupakan teman sepelayanan dalam jabatan gerejawi yang bertugas untuk mengamati anggota jemaat yang ada dalam Huria Kristen Batak Protestan. Sintua adalah para pelayan yang melayani digereja yang memiliki tugas untuk mengamati anggota jemaat yang dipercayakan kepada jemaat dan melihat serta mengamati setiap perilaku jemaat tersebut,