Perancangan Re-Branding Sinar Lima Tiga Kudus

Abstract

Di kota Kudus, terdapat sebuah toko yang menjual aneka roti dan jajanan tradisional, toko tersebut bernama Sinar Lima Tiga. Toko ini memproduksi hingga puluhan ribu Tiong Djiu Pia (Mooncake) dalam dua pekan menjelang perayaan Festival Mooncake. Pesanan dari berbagai kelenteng di Kudus dan di luar kota. Pembuatan bakpia masih dilakukan manual untuk mempertahankan cita rasa khas yang tidak dimiliki oleh toko lainnya. Tak hanya bakpia, ada juga roti durian asli, ropti kacang, dan roti lainnya yang produksinya digiling menggunakan tangan dan dipanggang menggunakan arang. Citra yang dimiliki toko ini adalah bakpia tradisional Cina yang masih memakai resep dan cara masak yang otentik. Citra toko ini sudah diterima dengan baik oleh konsumen, hanya saja visual brand image yang digunakan kurang konsisten. Tujuan perancangan ini yaitu membuat re-branding brand image agar Sinar Lima Tiga memiliki logo yang konsisten untuk digunakan perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi terhadap ahli desain, dan target audiens dapat disimpulkan bahwa perancangan re-branding ini dinilai mampu meningkatkan visual branding toko roti Sinar Lima Tiga, dan mampu merepresentasikan citra visual Sinar Lima Tiga ke dalam bentuk logo yang konsisten dan mudah dikenal masyarakat.

In the city of Kudus, there is a shop that sells various traditional breads and snacks, the shop is called Sinar Lima Tiga. This shop produces tens of thousands of Tiong Djiu Pia (Mooncake) in the two weeks leading up to the Mooncake Festival celebration. Orders from various temples in Kudus and outside the city. Bakpia making is still done manually to maintain the distinctive taste that other shops don't have. Not only bakpia, there are also real durian bread, peanut ropti, and other breads which are ground by hand and baked using charcoal. The image of this shop is traditional Chinese bakpia which still uses authentic recipes and cooking methods. The image of this shop has been well received by consumers, but the visual brand image used is less consistent. The aim of this design is to re-brand the brand image so that Sinar Lima Tiga has a consistent logo for the company to use. This design uses qualitative research methods with a cyclic design strategy, starting from the identification stage to testing. Based on the results of testing and evaluation of design experts and the target audience, it can be concluded that this re-branding design is considered capable of improving the visual branding of the Sinar Lima Tiga bakery, and is able to represent the visual image of Sinar Lima Tiga in the form of a logo that is consistent and easily recognized by the public.