Cara Pandang Jemaat HKBP Bethania Pulau Sicanang Terhadap Ina Hanna Dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan

Abstract

Gereja adalah perpanjangan tangan Tuhan terhadap manusia di bumi. Gereja memiliki peran untuk senantiasa mewujudkan karya keselamatan Allah. Pendampingan Keindonesiaan yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan, kualitas hidup, sumber daya, kinerja, produktifitas serta potensi diri yang berada dalam sosial budaya Negara Indonesia. Pendampingan sangat dibutuhkan dalam setiap situasi terutama pada saat keadaan kehilangan, situasi yang membawa individu kehilangan atau berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya dimiliki atau masih ada. Dalam konteks HKBP Bethania Pulau Sicanang yang cukup banyak beranggotakan Ina Hanna. Maksudnya, dalam kehidupan bergereja kehidupan dari Ina Hanna sangat diperhatikan oleh jemaat. Persoalannya, jemaat memiliki cara pandang yang berbeda-beda terkait dengan Ina Hanna Perlu diketahui bahwa Ina Hanna sebagai seorang janda yang berada dalam usia lanjut usia dan dapat dilihat dari fisik, emosional, pemikiran, intelektual serta perubahan status perkawinan akibat ditinggal pasangan karena meninggal. Situasi yang dialami oleh Ina Hanna yakni tentang orang tua yang telah mengalami rasa ingin diperhatikan oleh anak, keluarga serta lingkungan sekitar, sehingga tidak jarang orang tua merasa lelah hingga hampir putus asa, dan sangat membutuhkan pendampingan agar tidak berada pada situasi yang tidak diinginkan. Sehingga dalam kasus Ina Hanna teori pendampingan keindonesian sangat dibutuhkan, sehingga dalam upaya melakukan pendampingan terhadap Ina Hanna didapati bahwa gereja juga hadir bagi Ina Hanna.