Trauma Healing Pendeta GMIT Klasis Kupang Tengah Pasca Badai Siklon Tropis Seroja Dalam Prespektif Pendampingan Pastoral

Abstract

Penelitian ini berfokus pada trauma healing pendeta GMIT Klasis Kupang Tengah setelah terjadinya Badai Siklon Tropis Seroja. Badai ini menyebabkan kerusakan signifikan di Nusa Tenggara Timur, menimbulkan trauma psikologis yang mendalam bagi masyarakat, termasuk juga para pendeta. Penelitian ini menggunakan teori berduka Kubler-Ross untuk menganalisis tahapan penerimaan trauma, serta pendekatan pendampingan pastoral dalam upaya penyembuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara dan observasi langsung. Trauma healing pendeta-pendeta GMIT Klasis Kupang Tengah yang mengalami dampak cukup parah ini dilakukan melalui konseling pastoral oleh Sinode dan juga Klasis, namun dinilai belum maksimal dikarenakan beberapa faktor. Sehingga adanya faktor lain yang mendukung dalam proses trauma healing tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pastoral serta meningkatkan kesadaran dan keterampilan gereja dalam menangani trauma akibat bencana. Pendekatan ini membantu keluarga pendeta dalam proses pemulihan dan menunjukkan pentingnya dukungan spiritual pasca bencana

This research focuses on the trauma healing pastors of GMIT Klasis Kupang Tengah following the occurrence of Tropical Cyclone Seroja. The cyclone caused significant damage in East Nusa Tenggara, resulting in deep psychological trauma for the community, including the pastors. The study uses Kubler-Ross's grief theory to analyze the stages of trauma acceptance and applies a pastoral accompaniment approach in the healing efforts. The research employs a descriptive qualitative method through interviews and direct observations. The trauma healing of the GMIT Klasis Kupang Tengah pastors, who were severely affected, was conducted through pastoral counseling by the Sinode and Klasis, though it is deemed not fully optimal due to several factors. Therefore, there are other factors that support the trauma healing process. The research results are expected to contribute to the development of pastoral science and enhance the church's awareness and skills in addressing trauma caused by disasters. This approach aids the pastors' families in the recovery process and highlights the importance of spiritual support in the aftermath of disasters