Hubungan Antara Hope (Harapan) dan Resiliensi pada Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harapan dan resiliensi pada remaja korban erupsi gunung Sinabung. Dalam penelitian ini menggunakan teknik non- probability sampling yaitu quota sampling, dengan melibatkan subjek penelitian berjumlah 52 remaja korban erupsi gunung Sinabung. Pengumpulan data dilakukan melalui Skala Connor-Davidson (CD-RISC) untuk mengukur resiliensi dan skala hope untuk mengukur harapan. Analisis data menggunakan korelasi product moment Spearman. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi 0,523 dengan nilai p 0,000 (p<0,05). Temuan ini mengindikasikan adanya hubungan positif dan signifikan antara harapan dan resiliensi pada remaja korban erupsi Gunung Sinabung. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat harapan remaja, semakin tinggi pula resiliensi mereka. Sebaliknya, rendahnya tingkat harapan berkorelasi dengan rendahnya tingkat resiliensi.

The aim of this study is to determine the relationship between hope and resilience in adolescent victims of the Mount Sinabung eruption. This research used a non-probability sampling technique, namely quota sampling, involving research subjects totaling 52 teenage victims of the Mount Sinabung eruption. Data collection was carried out using the Connor-Davidson Scale (CD-RISC) to measure resilience and the hope scale to measure hope. Data analysis uses Spearman's product moment correlation. The analysis results show a correlation coefficient of 0.523 with a p value of 0.000 (p<0.05). These findings indicate that there is a positive and significant relationship between hope and resilience in adolescent victims of the Mount Sinabung eruption. In other words, the higher the level of hope of teenagers, the higher their resilience. Conversely, low levels of hope correlate with low levels of resilience.