Sedimentasi Sosial: Dalam Tindakan Keseharian Pengikut Parmalim, Kristen dan Islam Batak Toba Desa Pardomuan Nauli Laguboti

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang sedimentasi sosial dalam tindakan keseharian pengikut Parmalim, Kristen dan Islam di Desa Pardomuan Nauli Laguboti. Bangsa Batak yang secara khusus multi-agama yang menghidupi kebiasankebiasaan, norma-norma, tradisi dan kebudayaan yang sama. Namun kenyataannya dalam menghidupi kebiasaan, norma, dan kebudayaan yang sama juga sering menimbulkan konflik agama di tengah-tengah masyarakat. Di tengahtengah adanya konflik agama, melalui sedimentasi sosial masyarakat Desa Pardomuan Nauli dapat hidup rukun dan bersatu. Tulisan ini memakai teori Erving Goffman untuk melihat interaksi masyarakat dalam tindakan kesehariannya. Penulis juga memakai jaringan sosial guna mengamati bagaimana tindakan sosial masyarakat di tengah-tengah perbedaan agama namun dapat saling hidup rukun dan bersosialisasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pengembangan dari desain penelitian kualitatif dan penelitian pustaka. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan kajian pustaka. Tulisan ini menganalisis nilai sosial yang terdapat dalam keseharian masyarakat Pardomuan Nauli Laguboti. Penelitian ini dapat mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana masyarakat Batak Toba pengikut Parmalim, Kristen dan Islam dalam menghidupi sedimentasi sosial.Mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai budaya yang dihidupi bersama oleh pengikut Parmalim, Kristen dan Islam di Desa Pardomuan Nauli. Sedimentasi sosial dapat mempersatukan dan mendamaikan masyarakat yang multi-agama karena masyarakat tetap menjalankan kebiasan-kebiasaan, norma-norma, tradisi dan kebudayaan yang diwariskan para leluhur Batak terdahulu.