Revitalisasi Bahasa dan Budaya Meto Menurut Pandangan Para Tokoh Masyarakat dan Warga Jemaat GMIT Lewi Oenasi Soe

Abstract

Penelitian ini berhubungan dengan revitalisasi bahasa dan budaya meto menurut pandangan para tokoh masyarakat dan warga jemaat GMIT Lewi Oenasi SoE yang merupakan suatu keputusan yang ditetapkan oleh majelis sinode GMIT dan dilaksanakan demi menghidupkan, menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya yang ada khususnya bahasa dan budaya Meto. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana upaya revitalisasi yang sudah dilakukan oleh warga jemaat GMIT Lewi Oenasi SoE dan manfaat yang ingin disampaikan melalui proses revitalisasi ini serta mendeskripsikan, menemukan manfaat serta menganalisa tanggapan para tokoh masyarakat dan warga jemaat GMIT Lewi Oenasi SoE mengenai upaya revitalisasi bahasa dan budaya Meto oleh GMIT. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data (wawancara) yang dilakukan secara langsung dengan informan kunci perwakilan kepala suku Amanatun, Amanuban dan Mollo, tokoh masyarakat, majelis jemaat, perwakilan perempuan GMIT, kaum bapak, pemuda (tingkat klasis dan gereja) dan masyarakat yang ikut serta dalam melaksanakan proses revitalisasi yang diupayakan oleh pihak sinode. Penemuan dari penelitian ini juga menjelaskan bahwa revitalisasi yang diupayakan oleh pihak sinode sangat bermanfaat sebab menyadarkan warga jemaat untuk melawan lupa terhadap bahasa dan budaya Meto dan terdapat nilai-nilai luhur yang harus diperhatikan dalam beribadah yang patut di jaga dan dilestarikan seperti, kebersamaan, solidaritas, sopan santun dan saling menghargai. Tulisan ini pada akhirnya memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia akademis tentang revitalisasi bahasa dan budaya lokal, khususnya untuk warga jemaat GMIT Lewi Oenasi SoE tentang bagaimana proses pembudayaan serta memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat secara umum dan gereja tentang manfaat revitalisasi yang telah dilakukan oleh gereja.