Pengukuran akuntansi terhadap aset bersejarah

Abstract

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Dalam PSAK 1 (2015), pengukuran sangat penting untuk menentukan nilai dimana elemen laporan keuangan dicatat dan dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik pengukuran akuntansi terhadap aset bersejarah serta kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAP 07 Tahun 2010 untuk aset bersejarah.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menginformasikan sampel yang dipilih, pengumpulan data terbuka, analisis teks atau gambar, dan interpretasi pribadi dari hasil, pendekatan yang dipilih oleh peneliti adalah pendekatan deskriptif. Data yang dipilih menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data langsung ke lapangan dalam mendapatkannya, sedangkan data sekunder merupakan data tidak langsung atau dengan perantara dalam mendapatkannya. Hasil penelitian menemukan aset yang diakui oleh Korem 073 Makutarama adalah aset yang berasal dari warisan. Rumah Denhubrem yang berasal dari warisan menjadikan nilai atas Rumah Denhubrem menjadi sulit untuk diketahui. Hingga saat ini, pengukuran aset bersejarah Rumah Denhubrem belum dilakukan. Korem 073 Makutarama sebagai pengelola, melaporkan seluruh aset bersejarah yang dimiliki, termasuk didalamnya adalah Rumah Denhubrem pada Catatan Atas Laporan Keuangan dengan nilai nol. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan pelaporan keuangan yaitu melaporkan segala jenis aset yang dimiliki oleh negara.

Financial Accounting Standards (SAK) describe measurement as the process of determining the monetary amount to recognize and include each element of financial statements in the balance sheet and income statement. In PSAK 1 (2015), measurement is crucial for determining the values at which financial statement elements are recorded and reported. This study aims to describe the accounting measurement practices for historical assets and their compliance with the applicable accounting standards, namely PSAP 07 of 2010 for historical assets. This research uses a qualitative approach by informing selected samples, open data collection, text or image analysis, and personal interpretation of the results. The selected approach is a descriptive approach. The data used includes primary and secondary data. Primary data is obtained directly from the field, while secondary data is obtained indirectly or through intermediaries. The results of the study found that the assets recognized by Korem 073 Makutarama are assets derived from heritage. The Denhubrem House, originating from heritage, makes it difficult to determine its value. Until now, the measurement of the historical asset Denhubrem House has not been conducted. Korem 073 Makutarama, as the manager, reports all the historical assets it owns, including the Denhubrem House, in the Notes to Financial Statements with a value of zero. This is done to fulfill the purpose of financial reporting, which is to report all types of assets owned by the state.