Perempuan sebagai Pabrik Anak: Kajian Teologi Kerahiman terhadap Marginalisasi Perempuan Mandul di Jemaat Imanuel Oepura

Abstract

Marginalisasi perempuan mandul terjadi karena budaya patriarki seringkali menuntut perempuan untuk dapat menghasilkan keturunan bagi suami dan keluarganya, yang pada akhirnya membuat mereka seakan tidak mempunyai otoritas atas tubuh mereka sendiri. Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan cara berpikir yang baru terhadap pemahaman jemaat GMIT Imanuel di Oepura untuk dapat lebih menghargai tubuh perempuan mandul maupun tubuh sesama demi mewujudkan kehidupan sosial yang lebih manusiawi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan kajian teologi kerahiman yang menekankan pada sifat Allah yang penuh belas kasih dan berbela rasa kepada semua ciptaan. Setelah melakukan analisa terhadap hasil wawancara dan kajian teologi kerahiman, penulis melihat bahwa kemandulan dipercayai sebagai kutukan atas dosa yang telah diperbuat di masa lalu, namun sifat bela rasa dan belas kasih daripada Allah pada akhirnya meruntuhkan kepercayaan itu dengan mengutus Yesus datang ke dunia untuk disalibkan sebagai lambang pembebasan. Wujud bela rasa dan belas kasih Allah tidak berhenti pada peristiwa penyaliban Yesus, Allah justru kembali mengutus Roh Kudus ke dunia untuk memperbaharui hati manusia dan menaruh sifat bela rasa dalam diri manusia agar dapat saling mengasihi dan terus berjuang untuk menciptakan keadilan dan pembebasan untuk semua ciptaan-Nya.