Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/35438
Title: | O’ Rorotanga: Pernikahan Adat Kao Dalam Pemahaman Warga Jemaat Pniel Baru Biang |
Authors: | Tongo-Tongo, Risvanli |
Keywords: | O’Rorotanga;Pernikahan Adat;Pernikahan Kristen |
Issue Date: | 2021 |
Abstract: | Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia khususnya dalam kehidupan Jemaat GMIH Pniel Baru Biang. O’ Rorotanga dikenal sebagai tradisi pernikahan adat dalam kehidupan Jemaat GMIH Pniel Baru Biang yang juga salah satu ritual atau upacara yang terus-menerus dilaksanakan sampai saat ini. Dualisme pernikahan adat dan pernikahan gereja di lingkungan GMIH yang beragama Kristen, khususnya di jemaat Pniel Baru Biang, menimbulkan persoalan legitimasi pernikahan. Banyak pasangan yang hidup bersama tanpa melewati proses pernikahan gereja. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pemahaman Jemaat Pniel Baru Biang terhadap pernikahan adat dalam masyarakat Kristen sebagai budaya tandingan yang memberikan ruang bagi orang Kristen tetap setia pada Injil dalam praktek tradisi lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial. Sebelum Injil masuk di tanah Halmahera, masyarakat sudah mengenal pernikahan adat dari para leluhur atau nenek moyang. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang turun temurun, yang sampai saat ini masih terus dijaga dan dipelihara bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang berada di Halmahera. Pernikahan adat bagi masyarakat sangat penting, untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis dan saling menyayangi. Pernikahan adat atau O’Rorotanga dipandang sebagai salah satu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat sangat menjunjung tinggi sikap saling menghormati antara kekeluargaan dan sesama yang juga menjadi dasar dari pernikahan adat pada masyarakat Kao. Sebab pernikahan adat bukan hanya suatu peristiwa mengenai mereka yang bersangkutan (calon suami-istri), tetapi juga orang tua, saudara-saudara, keluarga dan kerabat bagi kedua belah pihak bahkan masyarakat. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pernikahan adat maupun pernikahan secara Kekristenan memiliki peran pentingnya masing-masing, tetapi pernikahan adat juga harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Kekristenan. Dalam O’Rorotanga juga terkandung prinsip dan nilainilai pernikahan Kristen. Karena itu, pernikahan adat juga perlu dihargai dan di hormati sama seperti pernikahan dalam Kekristenan. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/35438 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712014079_Judul.pdf | 2.07 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712014079_Isi.pdf | 847.7 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712014079_Daftar Pustaka.pdf | 704.38 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712014079_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf Until 9999-01-01 | 1.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.