Hubungan Antara Sikap terhadap Perilaku Seksual Pranikah dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa

Abstract

Sikap terhadap seks pranikah dan perilaku seksual pranikah merupakan variabel yang erat, karena sikap individu terhadap seks pranikah dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan mereka terkait perilaku seksual. Jika seseorang memiliki sikap yang positif terhadap seks pranikah, mereka mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam perilaku seksual pranikah. Sebaliknya, sikap yang negatif terhadap seks pranikah mungkin membuat seseorang lebih cenderung untuk menahan diri dari perilaku seksual pranikah. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap mahasiswa terhadap perilaku seks pranikah dengan perilaku seks pranikah pada Mahasiswa. Menggunakan kuantitatif, dengan melakukan penyebaran kuesioner. Populasi dewasa awal dengan sampel mahasiswa rentang usia 18-25 tahun yang memiliki atau pernah memiliki pasangan (pacar). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling, Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku seksual pranikah adalah dengan menggunakan skala Guttman, berdasarkan tahapan perilaku seksual pranikah yaitu, touching, kissing, petting, dan sexsual intercourse. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap terhadap seks pranikah adalah Brief Sexual Attitude Scale (BSAS) berdasarkan empat dimensi sikap seksual yaitu, permissiveness, birth control, communion dan instrumentality. Kedua variabel memiliki hubungan yang kuat, dengan koefisien positif adalah 1. Diperoleh nilai pearson correlation sebesar 0.479 dengan sig. 0,000 (p0,05) maka hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara sikap terhadap seks pranikah dengan perilaku seks pranikah. Sumbangan efektif sikap terhadap perilaku seksual pranikah terhadap perilaku seksual pranikah sebesar 22,9%.

Attitudes towards premarital sex and premarital sexual behavior are closely related variables, as individuals attitudes towards premarital sex can influence their decisions and actions regarding sexual behavior. If an individual has a positive attitude towards premarital sex, they may be more likely to engage in premarital sexual behavior. Conversely, a negative attitude towards premarital sex may make a person more likely to refrain from premarital sexual behavior. The purpose of the study was to determine whether there is a relationship between students' attitudes towards premarital sexual behavior and premarital sexual behavior in students. Using quantitative, by distributing questionnaires. Early adult population with a sample of students aged 18-25 years who have or have had a partner (girlfriend). The sampling technique used is Non Probability Sampling, the sampling method used is Accidental Sampling. The measuring instrument used to measure premarital sexual behavior is to use a Guttman scale, based on the stages of premarital sexual behavior, namely, touching, kissing, petting, and sexual intercourse. The measuring instrument used to measure attitudes towards premarital sex is the Brief Sexual Attitude Scale (BSAS) based on four dimensions of sexual attitudes, namely, permissiveness, birth control, communion and instrumentality. Both variables have a strong relationship, with a positive coefficient of 1. Pearson correlation value of 0.479 with sig. 0.000 (p0.05), this shows that there is a positive relationship between attitudes towards premarital sex and premarital sexual behavior. The effective contribution of attitudes towards premarital sexual behavior to premarital sexual behavior is 22.9%.