Subjective Well Being Mantan Pecandu Sabu-Sabu

Abstract

Subjective well being digambarkan sebagai bentuk evaluasi subjektif yang berasal dari persepsi individu terhadap kehidupannya meliputi kepuasan hidup, dan perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam kehidupannya. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi berfokus pada penggambaran subjective well being dan faktor-faktor yang memengaruhinya pada mantan pecandu sabu-sabu. Penelitian ini melibatkan empat partisipan dewasa. Hasil menunjukkan gambaran subjective well being yang berbeda setelah berhenti menggunakan sabu-sabu. Meskipun semua partisipan masih mengalami dan didominasi oleh perasaan dan pikiran yang tidak sepenuhnya positif. Di lain sisi, setelah menjalani rehabilitasi dan benar-benar menjauhi narkoba, seluruh partisipan mampu membawa perubahan dalam aspek kognitif maupun dalam pengalaman subjektif mereka. Sementara itu, pada domain tertentu di kepuasan hidup dari keempat partisipan, hasil menunjukkan lebih banyak variasi. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap faktor yang memengaruhi subjective well being partisipan termasuk dukungan sosial, perubahan pola pikir, dan komitmen pribadi dari individu. Implikasi penelitian ini berkontribusi pada pengembangan psikologi klinis, khususnya mengenai subjective well being pada mantan pecandu sabu-sabu dan faktor-faktor yang memengaruhinya.