Pertimbangan Hakim dalam Memutus Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan Korban Anak Kandung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang pertimbangan hakim dalam memutus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dengan korban anak kandung dalam Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Metode yang digunakan adalah penelitan hukum normatif. Jenis data yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder. Teknik yang digunakan yaitu yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Unsur-unsur yang terdapat dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2004 Pasal 44 ayat (3) tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga telah terpenuhi dalam Putusan perkara Nomor 296/Pid.B/2018/PN Kwg yang meliputi; 1) Setiap Orang, 2) Melakukan kekerasan dalam lingkup rumah tangga, 3) Yang menyebabkan matinya korban, menurut pendapat Majelis Hakim telah terpenuhi. Kedua, berdasarkan perkara Nomor 296/Pid. B/2018/PN.Kwg. terdakwa telah secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan matinya korban. Dengan demikian upaya perlindungan terhadap anak sebagai korban adalah dengan memperhatikan aspek yuridis dan sosiologis.