Dampak Social Loafing Bagi Kelompok dan Individu di Kalangan Mahasiswa UKSW

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak social loafing bagi kelompok dan individu di kalangan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UKSW dikota Salatiga dengan jumlah sampel 20 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebar langsung kuesioner penelitian kepada mahasiswa UKSW. Dari hasil analisis penelitian ini adalah menunjukkan bahwa banyaknya mahasiswa UKSW yang mengalami social loafing bagi kelompok dan individu. Gambaran social loafing pada umumnya berawal terbentuk ketika terdapat peran yang cukup dari anggota kelompok lain dalam rangka mencapai tujuan dalam suatu kelompok. Faktor yang menentukan terjadinya social loafing adalah faktor situasional misalnya, tidak adanya evaluasi dari kontribusi individu dan ketidakjelasan pembagian tanggung jawab, sedangkan faktor pembentuk social loafing adalah kohesivitas kelompok, keadilan distribus dan keadilan prosedur.

This research aims to determine the impact of social loafing on groups and individuals among students. This research was conducted on UKSW students in the city of Salatiga with a sample size of 20 respondents. The type of research used is qualitative research using a phenomenological approach. The data collection technique used was by distributing research questionnaires directly to SWCU students. The results of this research analysis show that many UKSW students experience social loafing in groups and individuals. The picture of social loafing generally begins to form when there is a sufficient role from other group members in order to achieve goals in a group. The factors that determine the occurrence of social loafing are situational factors, for example, the absence of evaluation of individual contributions and unclear division of responsibilities, while the factors that form social loafing are group cohesiveness, distribution fairness and procedural fairness.