Tradisi Sasi sebagai Inspirasi Board Game Edukasi Pencegahan Eksploitasi Lingkungan

Abstract

Eksploitasi lingkungan dapat terjadi karena dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran diri masyarakat terhadap peduli lingkungan. Adanya permasalahan ini, maka Tradisi Sasi sebagai salah satu hukum adat dari Maluku diterapkan untuk melarang pengambilan sumber daya alam secara sembarangan sebelum waktunya, sehingga ini termasuk dalam bentuk tindakan konservasi. Tradisi Sasi memiliki nilai karakter yang berguna dalam menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Perlu adanya perhatian khusus dalam mensosialisasikan nilai-nilai karakter dari Tradisi Sasi sejak dini, terutama kepada anak-anak melalui pendidikan di sekolah. Penyampaian informasi kepada anak harus dalam bentuk media yang sederhana, menarik, dan interaktif, serta sesuai dengan karakteristik usia anak. Board Game merupakan salah satu bentuk media pendukung yang bisa menyampaikan informasi dengan baik. Metode penelitian yang dipergunakan adalah mixed method dengan model sequential exploratory yang dikombinasikan dengan linear strategy sebagai strategi penelitiannya. Concepting phase, design phase, dan development phase adalah alur tahapan perancangan yang digunakan untuk merancang elemen-elemen dalam board game. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dari siswa kelas 5 sekolah dasar yang telah diuji menjadi paham akan pentingnya menumbuhkan kesadaran diri untuk peduli lingkungan serta mulai mengenal kearifan lokal Tradisi Sasi melalui board game ini.

Environmental exploitation can occur because it is influenced by people's lack of understanding and self-awareness regarding environmental care. Due to this problem, the Sasi Tradition as one of the customary laws of Maluku is implemented to prohibit the careless taking of natural resources before the time, so this is included in the form of conservation action. The Sasi tradition has character values that are useful in raising awareness and concern for the environment. There needs to be special attention in socializing the character values of the Sasi Tradition from an early age, especially to children through education at school. Delivery of information to children must be in the form of media that is simple, interesting and interactive, and appropriate to the characteristics of the child's age. Board games are a form of supporting media that can convey information well. The research method used is a mixed method with a sequential exploratory model combined with a linear strategy as the research strategy. Concepting phase, design phase, and development phase are the flow of design stages used to design elements in a board game. The final results of this research show that children from grade 5 elementary schools who have been tested understand the importance of raising self-awareness to care for the environment and are starting to get to know the local wisdom of the Sasi Tradition through this board game.