Menguji Potensi Kecurangan Laporan Keuangan Berdasarkan Fraud Hexagon

Abstract

Financial statement fraud can occur in a company. This research examines whether it occurred in a retail company during the COVID-19 pandemic. From 2020 – 2022, retail companies were significantly impacted by a decrease in the public’s purchasing power. Despite the pandemic, companies still require accurate financial statements for their stakeholders. This research is a quantitative uses, using secondary data from the annual financial statements of companies listed on Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). The population of this study consists of retail companies listed on the Bursa Efek Indonesia during the research period from 2020 to 2022. The sample used in this research includes 24 companies. This research uses a purposive sampling method. In this research have two variables were used: the dependent variable is financial statement fraud, and the independent variable fraud hexagon

Kecurangan laporan keuangan merupakan hal yang bisa saja terjadi dalam sebuah perusahaan, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terjadi kcurangan laporan keuangan pada sebuah perusahaan ritel pada tahun terjadinya wabah covid-19. Pada tahun 2020 – 2022 perusahaan ritel memiliki dampak yang besar dikarenakan masyarakat mengalami penurunan daya beli. Walaupun terjadi wabah perusahaan tetap memerlukan laporan keuangan yang baik untuk penggunanya. Penelitian ini merupakan bentuk kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesa (www.idx.co.id). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun penelitian 2020 – 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel dependen kecurangan laporan keuangan, dan variabel independen fraud hexagon.