Uji Kemampuan Senyawa Antibakteri Mentimun (Cucumis Sativus) Varietas Lista Hijau terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus) adalah tumbuhan dari suku Cucurbitaceae yang diketahui memiliki senyawa fenolik dan flavonoid. Flavonoid dan fenilik terdapat hampir pada seluruh bagian mentimun, termasuk bagian-bagian buah seperti eksokarpium, mesokarpium dan bagian endokarpium. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kadar total fenolik dan flavonoid ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium mentimun (Cucumis sativus) varietas litsa hijau. Pelaksanaan penelitian melalui beberapa proses, antara lain ekstraksi mentimun segar, pengukuran total fenolik menggunakan metode Folin- Ciocalteu dan total flavonoid dengan metode kolorimetri. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program SAS versi 9.1.3 dan perbedaan nilai antar bagian buah mentimun diuji lanjut menggunakan Uji Duncan. Hasil uji statistik menunjukan kadar fenolik total dan flavonoid total pada bagian buah mentimun bervariasi dan beda nyata pada fenolik total dan tidak beda nyata pada flavonoid antar pelarut etil asetat dan etanol. Variasi tersebut terletak pada kadar suatu senyawa yang terkandung di dalamnya serta turut dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan. Kadar fenolik tertinggi terdapat pada mesokarpium ekstrak etil asetat sebesar 30,65 ± 1,53a. Sedangkan kadar flavonoid tertinggi terdapat pada endokarpium ekstrak etil asetat sebesar 208 mg/g.