Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/35825
Title: Minuman beralkohol dalam hidup penderita gout topus poliartikular (gtp): studi kasus
Other Titles: Alcoholic beverages in the life of a gout polyarticular tophus (gtp): a case study
Authors: Khoyestike, Mariolla
Keywords: Cap Tikus;Gout Topus Poliartikular;Minuman Beralkohol;Pinaraci;Saguer
Issue Date: Dec-2024
Abstract: Studi ini tentang kehidupan dari ST yang menderita Gout Topus Poliartikular (GTP) oleh adanya benjolan-benjolan (topus) translucence putih di tangan dan kaki dengan ukuran yang bervariasi berkisar 5-20 mm. ST juga menderita deformitas pada bagian phalangeal ketiga kanan. GTP yang dialami ST telah dimulai sejak tahun 1990. Apa yang menarik dalam kasus ini ialah bahwa ST memiliki kebiasaan dalam meredakan maupun menghilangkan nyeri yang dirasakan. Sejak dahulu, ST mengonsumsi minuman beralkohol tradisional berupa cap tikus, saguer, dan pinaraci hampir setiap hari, selain mengonsumsi beberapa minuman beralkohol lainnya seperti bir, anggur, wisky, vodka, wine, dan rum yang dikonsumsi dengan frekuensi yang jarang sekitar sebulan atau setahun sekali. Sebagai penderita GTP, ST menggunakan minuman beralkohol tradisional untuk meredakan nyeri yang dirasakan. Dalam pengakuannya, ST memiliki kebebasan mengonsumsi minuman beralkohol tradisional dengan frekuensi hampir sering atau lebih dari empat kali dalam seminggu dengan kondisi mabuk. Bagi ST, mengonsumsi minuman beralkohol menjadi obat yang terbaik ketika merasakan nyeri “Rasa jengkel ada so berapa kali kiapa so sakit, mo cari obat apa, obat alkohol saja”. Berdasarkan pengakuan ST, ketika tidak mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat beliau merasakan kesakitan yang luar biasa. Kesimpulan tulisan ini adalah minuman beralkohol tradisional cap tikus, saguer, dan pinaraci yang dikonsumsi ST memberikan rasa ketenangan sehingga membuat nyeri yang dirasakan menjadi berkurang bahkan hilang.
This study is about the life of ST who suffered from Polyarticular Gout Topus (GTP) by the presence of white translucence topus on hands and feet with size varying from 5-20 mm. ST also had deformity of the right third phalangeal. ST's GTP had started in 1990. What is interesting in this case is that ST has a habit of relieving or eliminating her pain. Since the past, ST has consumed traditional alcoholic beverages such as cap rat, saguer, and pinaraci almost every day, in addition to consuming several other alcoholic beverages such as beer, wine, whisky, vodka, wine, and rum which are consumed with infrequent frequency about once a month or a year. As a GTP sufferer, ST uses traditional alcoholic beverages to relieve his pain. In his confession, ST has the freedom to consume traditional alcoholic beverages with almost frequent frequency or more than four times a week in a drunken state. For ST, consuming alcoholic beverages is the best medicine when she feels pain “Rasa jengkel ada so berapa kali kiapa so sakit, mo cari obat apa, obat alkohol saja”. Based on ST's confession, not consuming alcoholic beverages can make him feel tremendous pain. The conclusion of this paper is that the traditional alcoholic drinks cap rat, saguer, and pinaraci consumed by ST provide a sense of calmness that makes the pain felt less and even disappear.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/35825
Appears in Collections:T1 - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_472020025_Judul.pdf1.03 MBAdobe PDFView/Open
T1_472020025_Isi.pdf
  Until 9999-01-01
684.66 kBAdobe PDFView/Open
T1_472020025_Daftar Pustaka.pdf439.12 kBAdobe PDFView/Open
T1_472020025_Lampiran.pdf
  Until 9999-01-01
393.99 kBAdobe PDFView/Open
T1_472020025_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf
  Until 9999-01-01
898.06 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.