Pengaruh Pupuk Dan Waktu Panen Terhadap Hasil Dan Kualitas Panen Microgreen Gandum (Triticum Aestivum L)

Abstract

Gandum merupakan tanaman jenis padi-padian dan rumput-rumputan yang digunakan sebagai serealia yang mulai di konsumsi oleh masyarakat dalam bentuk wheatgrass, salah satu alternatif yang baik di aplikasikan sebagai sumber nutrisi pada budidaya microgreen adalah pemberian larutan hara dari ekoenzim karena terdapat unsur makro da mikro organisme di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran ecoenzim, sereh, dan asam askorbat terhadap hasil panen, kandungan klorofil, dan kandungan vitamin C wheatgrass microgreen pada hari ke-8, ke-10, dan ke-12, serta untuk menentukan perlakuan dan usia panen yang optimal bagi wheatgrass microgreen. Pemberian larutan hara dalam bentuk eko enzim, asam askobat, dan rebusan daun serai digunakan sebagai perlakuan EAA dan ESA pada penelitian ini. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari variabel produktivitas meliputi: bobot segar microgreen gandum pada saat panen maupun bobot kering microgreen gandum setelah dikeringan dan variabel kualitas meliputi: kandungan vitamin C serta kandungan klorofil. Hasil dari peneltian ditemukan bahwa larutan hara EAA dan ESA yang diberikan berpengaruh terhadap hasil panen microgreen gandum yang diketahui melalui analisis berat berangkasan basah dan berat berangkasan kering yang dihasilkan. Namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas panen microgreen gandum yang dilihat dari hasil analisis vitamin C dan total klorofil. Adanya perbedaan waktu panen dengan pemberian larutan hara EAA dan ESA terhadap hasil panen microgreen gandum yang menunjukkan bahwa berat berangkasan basah dan berat berangkasan kering tanaman gandum meningkat seiring dengan bertambahnya waktu panen akibat perlakuan yang diberikan, begitu juga dengan kualitas panen microgreen gandum untuk vitamin C menunjukkan adanya peningkatan jumlah vitamin C semakin lamanya waktu panen akibat pemberian larutan hara EAA dan ESA, namun terjadi perbedaan dengan hasil pengukuran total klorofil yang menunjukan terjadi penurunan total klorofil.

Wheat is a type of rice and grass plant that is used as a cereal that is starting to be consumed by the community in the form of wheatgrass, one good alternative applied as a source of nutrition in microgreen cultivation is the provision of nutrient solutions from ecoenzymes because there are macro elements and microorganisms in it. The purpose of this study was to determine the effect of a mixture of ecoenzymes, lemongrass, and ascorbic acid on the harvest yield, chlorophyll content, and vitamin C content of wheatgrass microgreen on the 8th, 10th, and 12th days, and to determine the optimal treatment and harvest age for wheatgrass microgreen. The provision of nutrient solutions in the form of ecoenzymes, ascorbic acid, and boiled lemongrass leaves were used as EAA and ESA treatments in this study. The variables observed in this study consisted of productivity variables including: fresh weight of wheat microgreen at harvest and dry weight of wheat microgreen after drying and quality variables including: vitamin C content and chlorophyll content. The results of the study found that the EAA and ESA nutrient solutions given affected the wheat microgreen harvest results as determined by the analysis of the wet and dry stalk weights produced. However, it did not have a significant effect on the quality of the wheat microgreen harvest as seen from the results of the analysis of vitamin C and total chlorophyll. There was a difference in harvest time with the provision of EAA and ESA nutrient solutions on the wheat microgreen harvest results which showed that the wet stalk weight and dry stalk weight of wheat plants increased along with the increasing harvest time due to the treatment given, as well as the quality of the wheat microgreen harvest for vitamin C showed an increase in the amount of vitamin C the longer the harvest time due to the provision of EAA and ESA nutrient solutions, but there was a difference with the results of the total chlorophyll measurements which showed a decrease in total chlorophyll.