Hubungan Pengetahuan dan Manajemen Nyeri pada Pasien Jantung dengan Post Intensive Care Syndrome di RSUP Dr. Kariadi Semarang

Abstract

Pasien jatung sering kali mengalami nyeri dada sebagai tanda gejalanya, untuk itu perlu ditingkatkan pengetahuan pasien jantung tentang manajemen nyeri dan perawatan setelah melewati masa kritis juga perlu ditingkatkan supaya tidak terjadi post-intensive care syndrome (PICS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, manajemen nyeri, dan PICS pada pasien jantung dengan post-intensive care syndrome di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 80 orang yang telah terdiagnosa penyakit jantung menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan mencari hubungan antar variabel menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan nilai p-value (p<0,05) menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan manajemen nyeri (p=0,049), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan PICS (p=0,451), dan tidak terdapat hubungan antara manajemen nyeri dengan PICS (p=0,493). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan pasien terkait penyakit yang dialaminya serta manajemen nyeri yang dilakukan sudah baik. Tingkat PICS pasien jantung tergolong rendah dan hal ini perlu ditindak lanjuti agar tidak mengalami peningkatan serta perlu ditingkatkan edukasi terkait PICS setelah pasien keluar dari perawatan intensif.

Heart patients often experience chest pain as a sign of their symptoms, therefore it is necessary to improve the knowledge of heart patients about pain management and care after passing through the critical period also needs to be improved so that post-intensive care syndrome (PICS) does not occur. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, pain management, and PICS in post intensive care syndrome cardiac patients at RSUP Dr. Kariadi Semarang. The research method used was quantitative research with a cross-sectional design conducted on 80 people who had been diagnosed with heart disease using a purposive sampling technique. Data analysis used univariate analysis with a frequency distribution table and sought relationships between variables using bivariate analysis with the chi-square test. The results of the study obtained based on the p-value (p<0.05) showed that there was a relationship between knowledge and pain management (p=0.049), there was no relationship between knowledge and PICS (p=0.451), and there was no relationship between pain management and PICS (p=0.493). The conclusion of this study is that patient knowledge related to the disease they are experiencing and the pain management carried out is good. The PICS level of cardiac patients is relatively low and this needs to be followed up so that it does not increase and education related to PICS needs to be increased after patients leave intensive care.