Komunikasi Interpersonal Perawat Dengan Pasien di Ruang Perawatan COVID-19

Abstract

Komunikasi interpersonal antara perawat dengan pasien selama pandemi COVID-19 memiliki tantangan tersendiri. Tantangan yang dialami tidak hanya mempengaruhi komunikasi interpersonal perawat dan pasien tetapi mempengaruhi komunikasi teraapeutik perawat. Tujuan : untuk mengetahui pengalaman komunikasi interpersonal perawat dan pasien selama pandemik COVID-19 di Kota Salatiga. Metode : mixed method dengan explanatory design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 45 perawat yang pernah melakukan pelayanan di ruang COVID-19. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit di kota Salatiga Hasil : Pengalaman perawat dalam melakukan komunikasi interpersonal meliputi 4 tema yakni komunikasi interpersonal perawat dengan pasien COVID-19, kelengkapan APD, kecemasan perawat serta komunikasi terapeutik dan kesembuhan pasien COVID-19. Secara kuantitatif, indikator Perawat menerapkan salam dan sapa, meminta persetujuan saat tindakan, dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dengan kategori sangat baik. Demikian pula dengan indikator komunikasi non verbal seperti ekspresi senyum, sikap terbuka, kontak mata dan mendengarkan serta memberikan perhatian selama berkomunikasi juga dilakukan dalam kategori sangat baik oleh perawat. Kesimpulan : Secara kuantitatif indikator komunikasi verbal dan non verbal berada dalam kategori sangat baik. Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh penggunaan APD, perasaan cemas bagaimana perawat mempertahankan komunikasi interpersonal untuk menunjang kesembuhan Pasien COVID-19. Diharapkan dalam mata kuliah keperawatan Nursing communication ataupun mata kuliah keperawatan dewasa, mahasiswa keperawatan untuk bisa melatih komunikasi dengan baik sehingga dapat menerapkan prinsip komunikasi untuk meningkatkan kesembuhan pasien.