Tinjauan Teologi sosial Terhadap Praktik Pelayanan Majelis Jemaat GPIB Tamansari Salatiga

Abstract

Penelitian ini berfokus pada "Tinjauan Teologi Sosial Terhadap Praktik Pelayanan Majelis Jemaat GPIB Tamansari Salatiga," dengan tujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis praktik pelayanan gereja dalam perspektif teologi sosial. Teologi sosial, sebagai cabang teologi yang mengedepankan interaksi antara ajaran iman dan dinamika sosial, berfungsi sebagai kerangka evaluatif untuk menilai sejauh mana gereja mampu merespons tantangan sosial kontemporer melalui praktik pelayanannya. Pendekatan kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipatif guna mendapatkan data yang kaya dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Majelis Jemaat GPIB Tamansari Salatiga telah menginisiasi sejumlah program sosial, seperti pelayanan Diakonia, donor darah, dan keterlibatan dalam kegiatan lintas agama, keberadaan gereja dalam ruang publik sosial masih belum optimal. Khususnya, keterbatasan terlihat pada keberlanjutan program di luar konteks gereja serta minimnya keterlibatan dalam isu-isu kemasyarakatan yang lebih luas. Situasi ini diperparah dengan terhentinya pelayanan terhadap kelompok marginal, seperti penghuni lembaga pemasyarakatan, yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Pada intinya, terdapat kebutuhan mendesak bagi Majelis Jemaat untuk mengadopsi penerapan teologi sosial yang lebih proaktif dan terarah. Pendekatan parsial yang diterapkan selama ini tidak cukup untuk menghadapi kompleksitas masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Gereja harus memperluas perannya dari sekadar agen filantropi menjadi agen transformasi sosial yang substantif. Dengan menerapkan teologi sosial secara lebih holistik, gereja dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan dan kontekstual, sesuai dengan tantangan zaman.

This research focuses on "Social Theological Review of the Service Practices of the GPIB Tamansari Salatiga Congregation Council," with the aim of disseminating and analyzing church service practices from a social theological perspective. Social theology, as a branch of theology that emphasizes the interaction between faith teachings and social dynamics, functions as an evaluative framework for assessing the extent to which the church is able to respond to contemporary social challenges through its ministry practices. The qualitative approach applied in this research uses in-depth interviews and participant observation to obtain rich and contextual data. The research results show that although the GPIB Tamansari Salatiga Congregation Council has initiated a number of social programs, such as Diakonia services, blood donations, and involvement in interfaith activities, the presence of the church in the social public space is still not optimal. In particular, limitations are seen in the discontinuation of programs outside the church context as well as the lack of involvement in broader societal issues. This situation is made worse by the cessation of services for marginalized groups, such as inmates in prisons, who are affected by the Covid-19 pandemic. In essence, there is an urgent need for the Congregation Council to adopt a more proactive and focused application of social theology. The partial approach applied so far is not enough to overcome the complexity of social problems faced by society. The church must expand from being a mere philanthropic agent to become an agent of substantive social transformation. By applying social theology more holistically, the church can play a more significant role in creating sustainable and contextual social change, in line with the challenges of the times.