Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36021
Title: | External Locus of Control dan Kebermaknaan Hidup sebagai prediktor Psychological Well-Being perempuan belum menikah yang hidup dalam budaya patriarki di desa Kayuri |
Authors: | Madah, Irene Grace |
Keywords: | Psychological well-being;Perempuan belum menikah;External locus of control;Kebermaknaan hidup |
Issue Date: | 31-Oct-2024 |
Abstract: | Psychological well-being merupakan keadaan individu yang sejahtera secara psikis dan mampu menerima aspek-aspek kehidupannya serta memaknai tujuan hidup dan mampu mempertahankan kesejahteraan yang dimiliki secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan external locus of control dan kebermaknaan hidup berperan sebagai prediktor psychological well-being perempuan belum menikah yang hidup dalam budaya patriarki di desa Kayuri, serta mendeskripsikan tentang gambaran psychological well-being perempuan belum menikah yang hidup dalam budaya patriarki di desa Kayuri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: mixed-method. Untuk kajian kuantitatif, sampel yang digunakan berjumlah 55 orang perempuan belum menikah di desa Kayuri dengan teknik sampling jenuh, dan untuk kajian kualitatif subjek penelitian terdiri dari 6 perempuan belum menikah dari partisipan kuantitatif dengan tingkat psychological well-being yang tinggi, sedang, rendah dan data diperoleh melalui wawancara mendalam. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala Levenson Multidimenstional Locus of Control Scales, skala Meaning in Life Questionnaire (MLQ), dan skala Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB). Analisis data untuk kajian kuantitatif menggunakan analisis regresi linear berganda dan untuk kajian kualitatif menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa external locus of control dan kebermaknaan hidup secara simultan memprediksi psychological well-being perempuan belum menikah di desa Kayuri, sedangkan hasil analisis kualitatif ditemukan bahwa pada perempuan dengan psychological well-being tingkat rendah, sebagian besar aspek-aspek positif yang mendukung kesejahteraannya kurang optimal, kemudian pada perempuan dengan PWB sedang, aspek-aspek positif yang dimiliki tidak merata, sedangkan pada perempuan dengan PWB tinggi, aspek-aspek positif yang dimiliki sebagai penunjang PWB sebagian besarnya optimal, serta tingkat psychological well-being perempuan belum menikah di desa Kayuri dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya kesehatan fisik dan mental, pola asuh dalam keluarga, dukungan sosial dari lingkungan dan keluarga serta budaya. Psychological well-being is the state of an individual’s psychological welfare, where they can accept various aspects of their life, find meaning in life’s purpose, and maintain sustained well-being. This research aims to determine if external locus of control and meaning in life serve as predictors of psychological well-being among unmarried women living in the patriarchal culture of Kayuri village. Additionally, it seeks to describe the psychological well-being of these women within this cultural context. This study employs a mixed-method approach. For the quantitative analysis, the sample consists of 55 unmarried women from Kayuri village, selected using saturated sampling. For the qualitative analysis, the subjects include 6 unmarried women from the quantitative participants, catagorized by high, medium, and low levels of psychological well-being, with data obtained through in-depth interviews. The research instruments used are the Levenson Multidimensional Locus of Control Scale, the Meaning in Life Questionnaire (MLQ), and Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB). Quantitative data analysis was conducted using multiple linear regression, while qualitative data was analyzed through case study methods. Quantitative results indicate that external locus of control and meaning in life jointly predict the psychological well-being of unmarried women in Kayuri village. The qualitative findings reveal that women with low psychological well-being generally have suboptimal positive aspects supporting their well-being. Those with moderate well-being possess positive aspects unevenly, whereas women with high psychological well-being generally exhibit optimal supporting aspects. Factors affecting psychological well-being among unmarried women in Kayuri village include physical and mental health, family upbringing, social support from the community and family, and cultural influences. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36021 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Science Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_832022013_Judul.pdf | 1.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_832022013_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 1.73 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_832022013_Daftar Pustaka.pdf | 440.85 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_832022013_Lampiran.pdf Until 9999-01-01 | 3.29 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_832022013_Formulir Pernyataan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf Until 9999-01-01 | 9.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.