Tinjauan Sosio-Femninis terhadap pembagian harta warisan di Gbkp Rg. Jalan Kotacane

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan meninjau pembagian harta warisan dari perspektif sosio-feminis di GBKP Rg. Jalan Kotacane Kabanjahe. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada meninjau kedudukan perempuan yang dianggap bukan ahli waris dalam suku Karo yang menganut sistem patrilineal. Pembagian harta warisan merupakan salah satu masalah yang sering dibicarakan dalam masyarakat dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hukum. Tujuan dari pembagian harta waris adalah agar tidak ada persengketaan atau perselisihan mengenai harta yang telah ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal. Pembagian harta warisan di suku Karo merupakan salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga besar. Hal tersebut dipicu karena anak perempuan dalam suku Karo tidak mendapatkan warisan dari orangtua. Hal tersebut merupakan adanya perbedaan diantara anak laki laki dan perempuan di suku Karo atau dengan kata lain anak laki laki lebih dihargai dalam suku Karo. Merespon kenyataan ini, maka tinjauan sosio feminis akan menjadi alat analisis dalam upaya kesetaraan gender dalam suku Karo. Penelitian ini dilakukan di jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Rg. Jalan Kota Cane. Dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa SosioFeminis pembagian harta warisan di suku Karo sangat mendiskriminasikan kaum perempuan. Pernyataan tersebut terbukti dari bagaimana hak hak yang didapatkan oleh anak perempuan di suku Karo dalam pembagian harta warisan. Anak perempuan tidak mendapatkan hak waris dalam keluarganya karena dianggap tidak meneruskan marga dan kelak akan hidup bersama dengan keluarga suaminya.