Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36094
Title: | Analisis Dampak Junta Militer Myanmar 2021 Pada Relasi Myanmar Dengan Negara Anggota ASEAN dan Rusia-Tiongkok |
Authors: | Buntoro, Yohana Silviana |
Keywords: | Myanmar;ASEAN;Junta Militer;Kudeta;Tiongkok;Rusia |
Issue Date: | 25-Nov-2024 |
Abstract: | Myanmar’s 2021 military coup has had a significant impact on its international relations, particularly with ASEAN, Russia, and China. ASEAN faces major challenges in responding to the crisis, caught between the principle of non-interference and the need to maintain regional stability, leading to a moderate approach through the “Five-Point Consensus.” Meanwhile, Myanmar has increasingly turned to Russia and China for political and military support, strengthening strategic ties based on realist calculations. Russia has taken advantage of the situation to expand its influence in Southeast Asia through arms sales and diplomatic support, while China has maintained a two-pronged approach to protect its strategic investments, such as the Belt and Road initiative. Thus, the coup has deepened Myanmar’s isolation from ASEAN Member States but strengthened ties with its strategic allies at the regional and global levels. Kudeta militer Myanmar tahun 2021 membawa dampak signifikan pada hubungan internasionalnya, khususnya dengan ASEAN, Rusia, dan Tiongkok. ASEAN menghadapi tantangan besar dalam merespons krisis ini, terjebak antara prinsip non-intervensi dan kebutuhan menjaga stabilitas kawasan, yang mengarah pada pendekatan moderat melalui “Lima Poin Konsensus.” Sementara itu, Myanmar semakin mendekat ke Rusia dan Tiongkok untuk dukungan politik dan militer, memperkuat hubungan strategis berdasarkan kalkulasi realisme. Rusia memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara melalui penjualan senjata dan dukungan diplomatik, sementara Tiongkok mempertahankan pendekatan dua arah untuk melindungi investasi strategisnya, seperti inisiatif Belt and Road. Dengan demikian, kudeta ini memperdalam isolasi Myanmar dari negara-negara Anggota ASEAN tetapi mempererat hubungan dengan sekutu strategisnya di tingkat regional dan global. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36094 |
Appears in Collections: | T1 - International Relations |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_372020025_Judul.pdf | 689.28 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372020025_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 659.18 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372020025_Daftar Pustaka.pdf | 578.08 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372020025_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf Until 9999-01-01 | 693.76 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.