Konsep Persaudaraan Menurut Paulus: Studi Hermeneutik dengan Pendekatan Sosio-Historis terhadap Filemon 1:15-22 dan Relevansinya bagi Masyarakat Simalungun

Abstract

Persaudaraan merupakan sebuah perwujudan hubungan di dalam kehidupan umat manusia yang didasarkan melalui ikatan hubungan darah. Dalam surat Filemon, terjadi persaudaraan yang baru antara budak dan tuan, tanpa membedakan latar belakang, status, dan ekonomi. Dalam masyarakat Simalungun, “persaudaraan” dikenal istilah parsaninaon, artinya saudara bukan hanya karena hubungan darah, tetapi yang memiliki ahap, yang diperlihatkan dalam sikap perbuatan baik serta didasarkan pada nilai-nilai Habonaron do Bona, dan dipraktikkan dalam sistem Tolu Sahundulan dan Lima Saodoran, yang di dalamnya terkandung nilai kesetaraan dan kedudukan yang sama. Penelitian ini berfokus untuk mendeskripsikan konsep persaudaraan dalam surat Filemon dan merelevansikan dalam masyarakat Simalungun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi hermeneutik terhadap teks Filemon 1:15-22 dengan pendekatan sosio-historis. Hasil dari penulisan ini memiliki nilai-nilai yang mendasar dan sangat relevan, sebab hakikat persaudaaran itu bukan hanya atas dasar hubungan kekeluargaan, juga didasarkan pada hubungan iman kepada Kristus yang sifatnya terus menerus (selamanya).