Agama sebagai Dunia Perasaan: Konsep Agama Friedrich Schleiermacher dan Implikasinya dalam Kehidupan Beragama Masa Kini

Abstract

Fenomena kekerasan dalam praktik kehidupan beragama, baik secara verbal dan fisik telah menjadi penegasan pada dualisme wajah agama. Di satu sisi agama mengajarkan cinta kasih, tetapi pada saat yang sama agama menjadi motor bagi terjadinya tindak kekerasan. Terlebih pada konteks plural saat ini, ketidakseimbangan pun muncul dengan diperhadapkannya penganut agama terhadap realitas pluralis namun kesungguhan penghayatan agama belum rampung dimaknai. Alhasil, degradasi nilai dan moral sering terjadi dalam aktivitas beragama di masyarakat. Dengan merujuk pada karya Schleiermacher yang berjudul “On Religion” dan “Christian Faith”, penelitian ini dikaji secara literatur dengan menggunakan metode kualitatif. Fokusnya adalah menemukan akar permasalahan konteks beragama masa kini dan implikasinya berdasarkan konsep Schleiermacher tentang agama. Melalui aspek intuitif (perasaan), penelitian ini bertujuan untuk memperbaharui cara pandang beragama dalam ruang lingkup agama-agama yang berbeda (plural). Penelitian ini menunjukkan bahwa cara pandang beragama masa kini berpusat pada aktivitas pemenuhan kaidah kitab suci dan doktrin serta menjadi ajang pembuktian kebenaran Yang Ilahi di antara perbedaan konsep yang ada dalam agama-agama. Cara pandang beragama tersebut menjadi akar munculnya sikap antipati, kebencian dan iritatif antar penganut agama, yang bisa saja berujung pada tindak kekerasan atas nama agama. Maka dari itu, pentingnya warna baru cara beragama yang signifikan menghadapi tantangan keagamaan masa kini. Cara pandang itu adalah dengan mengutamakan relasi komunikatif antara pengalaman sosial-religius penganut dengan Yang Ilahi sebagai suatu kesatuan dalam mewujudkan keutamaan hidup manusia secara universal.