Perluasan Norma Penjaminan Polis Atas Perusahaan Asuransi Gagal Bayar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang clausule penjaminan polis yang tidak dicantumkan dalam perjanjian asuransi oleh perusahaan asuransi tidak sejalan dengan asas itikad baik (good faith) dalam perjanjian. Tesis yang dipertahankan dalam penelitian ini adalah diperlukannya perluasan makna norma penjaminan polis dari perusahaan asuransi dengan alasan tidak saja perusahaan asuransi yang dilikuidasi yang diakibatkan ketidakmampuan membayar, tetapi juga dalam wujud gagal bayar untuk pemegang polis yang sudah jatuh tempo. Didasarkan pada asas lex specialis derogat legi generali pada perjanjian asuransi merupakan hukum bagi para pihak yang membuat dianggap sebagai hukum utama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil penelitian menyatakan bahwa didalam norma penjaminan polis UU No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian memerlukan perluasan norma penjaminan dan pencantuman clausule penjaminan polis didalam perjanjian asuransi sebagai bentuk itikad baik (good faith) perusahaan asuransi sebagai bentuk antisipatif perusahaan asuransi gagal bayar.