Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36578
Title: | Perilaku Makan dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Terban |
Other Titles: | Eating Behavior and Nutritional Status in Elementary School Children in Terban Village |
Authors: | Anin, Gracentya Marsella Pertiwi |
Keywords: | Perilaku Makan;Pola Makan;Status Gizi |
Issue Date: | 7-Mar-2025 |
Abstract: | Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak-anak yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih salah satunya disebabkan oleh perilaku makan yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perilaku makan dan status gizi pada anak sekolah dasar di Desa Terban. Peneliitan ini dilakukan bulan September-Desember 2024 di SD N 3 Terban, Kudus dengan jumlah Anak 50 anak. Pengumpulan data untuk mengukur status gizi menggunakan perilaku makan menggunakan antropometri dilakukan dengan mengukur TB dan BB kemudian dihitung berdasarkan nilai z-score, untuk perilaku makan menggunakan kuesioner Children’s Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ), dan untuk dietary menggunakan Recall 2 x 24 jam dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Hasil penelitian pada food approach menunjukkan sebanyak (56%) pada (FR), (52%) pada (EF), (48%) pada (DD) memilih kategori kadang-kadang, dan (46%) pada (EOE) memilih kategori jarang. Pada food avoidant menunjukkan sebanyak (48%) pada (SR), (50%) pada (EUE), (72%) pada (FF) memilih kategori kadang-kadang dan (58%) pada (SE) memilih kategori jarang. Status gizi anak menujukkan sebagaian besar memiliki status gizi normal yaitu laki-laki sebanyak (55,6%) dan perempuan (60,9%). Tingkat kecukupan energi menunjukkan asupan zat gizi makro sebagian besar Anak masuk ke dalam kategori normal, yaitu energy 42 Anak, protein 38 Anak, lemak 40 Anak, dan karbohidrat 30 Anak. Asupan zat gizi mikro sebagian Anak masuk ke dalam kategori kurang zat besi 25 Anak dan kalsium 50 Anak. Sementara frekuensi makan paling sering dikonsumsi berdasarkan SQ-FFQ makanan pokok adalah beras giling putih atau nasi (3,00), lauk nabati adalah tempe (0,80), lauk hewani adalah telur ayam (0,74), sayur-sayuran adalah bayam (0,46), dan buah-buahan adalah pisang (0,17). Kesimpulan adalah sebagian besar perilaku makan anak pada food approach dan food avoidant kategori kadang-kadang, status gizi mayoritas berada pada kategori gizi normal, asupan zat gizi makro berada pada kategori normal dan asupan zat gizi mikro sebagian besar kurang. Sedangkan pada SQ-FFQ paling sering dikonsumsi yait nasi, tempe, telur ayam, bayam dan pisang. Nutritional problems that are prone to occur in children are undernutrition and overnutrition, one of which is caused by improper eating behavior. The purpose of this study is to identify eating behavior and nutritional status in elementary school children in Terban Village. This research was carried out in September-December 2024 at SD N 3 Terban, Kudus with a total of 50 Anakts. Data collection to measure nutritional status using eating behavior using anthropometry was carried out by measuring TB and BB and then calculated based on z-score values, for eating behavior using the Children's Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ), and for diet using 2 x 24 hours Recall and Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). The results of the study on food approach showed that as many as (56%) in (FR), (52%) in (EF), (48%) in (DD) chose the occasional category, and (46%) in (EOE) chose the rare category. On food avoidant, it showed that as many as (48%) of (SR), (50%) on (EUE), (72%) on (FF) chose the occasional category and (58%) on (SE) chose the rare category. The nutritional status of children shows that most of them have normal nutritional status, namely males (55.6%) and females (60.9%). The level of energy adequacy showed that the intake of macronutrients for most Anakts fell into the normal category, namely energy 42 Anakts, protein 38 Anakts, fat 40 Anakts, and carbohydrates 30 Anakts. The intake of micronutrients for some Anakts was in the category of iron deficiency for 25 Anakts and calcium for 50 Anakts. While the most frequently consumed meal frequency based on SQ-FFQ is white milled rice or rice (3.00), vegetable side dishes are tempeh (0.80), animal side dishes are chicken eggs (0.74), vegetables are spinach (0.46), and fruits are bananas (0.17). The conclusion is that most of the children's eating behavior in the food approach and food avoidant categories sometimes, the majority of nutritional status is in the normal nutrition category, macronutrient intake is in the normal category, and micronutrient intake is mostly lacking. Meanwhile, in SQ-FFQ, rice is most often consumed, namely rice, tempeh, chicken eggs, spinach, and bananas. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/36578 |
Appears in Collections: | T1 - Nutrition Science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_472020054_Judul.pdf | 527.37 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_472020054_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 545.35 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_472020054_Daftar Pustaka.pdf | 332.58 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_472020054_Lampiran.pdf Until 9999-01-01 | 1.24 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_472020054_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf Until 9999-01-01 | 500.88 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.