Analisis Lahan Kritis Menggunakan Metode Supervised Classification dan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Getasan

Abstract

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, merupakan wilayah yang memiliki potensi lahan kritis akibat faktor topografi, serta erosi yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis suatu lahan yang kritis di Kecamatan Getasan dengan pendekatan sistem informasi geografis (SIG) dan metode supervised classification. Metode yang digunakan meliputi analisis spasial terhadap parameter penutupan lahan, kemiringan lereng, erosi dan fungsi kawasan hutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Getasan berada dalam kategori agak kritis 2803,21 ha), kemudian potensi kritis (2103,54 ha) yang ketiga tidak kritis (1521,64 ha), yang keempat kritis (85,51 ha), dan sangat kritis (18,79 ha) ,terutama di daerah dengan kemiringan dan tingkat erosi yang tinggi . Faktor utama kemiringan tinggi dan laju erosi yang signifikan. Upaya rehabilitasi melalui program konservasi tanah dan air, penghijauan kembali, serta penerapan praktik pertanian berkelanjutan diperlukan untuk mengurangi dampak degradasi lahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan di Kecamatan Getasan.

Getasan Subdistrict, Semarang Regency, is an area that has the potential for critical land due to topographic factors, as well as high erosion. The purpose of this study is to analyze a critical land in Getasan Subdistrict with a geographic information system (GIS) approach and supervised classification method. The method used includes spatial analysis of land cover parameters, slope, erosion and forest area functions. The results showed that most of the Getasan area is in the category of somewhat critical 2803.21 ha), then potentially critical (2103.54 ha) the third is not critical (1521.64 ha), the fourth is critical (85.51 ha), and very critical (18.79 ha), especially in areas with high slope and erosion rate. The main factors are high slope and significant erosion rates. Rehabilitation efforts through soil and water conservation programs, reforestation, and the application of sustainable agricultural practices are needed to reduce the impact of land degradation. The results of this study are expected to serve as a basis for more sustainable land management planning in Getasan Sub-district.