Studi Korelasi: Peran Keluarga dan Manajemen Hipertensi Pada Lansia di Desa Ngrawan

Abstract

Lansia dengan hipertensi di desa Ngrawan Kabupaten Semarang sering mengalami peningkatan tekanan darah sekalipun rutin memeriksakan diri di posbindu. Pemicu utama kejadian hipertensi pada lansia terkait kebiasaan konsumsi makanan tinggi kadar garam. Untuk itu, dibutuhkan perilaku manajemen hipertensi untuk mengontrol tekanan darah. Selanjutnya, peran dan dukungan keluarga pun dibutuhkan lansia dalam mengendalikan tekanan darah. Tujuan penelitian mendeskripsikan hubungan dukungan keluarga dan manajemen hipertensi pada lansia di pedesaan. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan uji korelasi. Lokasi penelitian di Desa Ngrawan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei - Juni 2024. Kriteria responden yaitu lansia dengan hipertensi dengan usia 60-70 tahun, suku Jawa yang rutin memeriksakan diri ke posbindu dan anggota keluarga. Sejumlah 40 responden terdiri dari 20 lansia dengan hipertensi yang memenuhi kriteria dan 20 anggota keluarga yang merawat lansia. Instrumen penelitian menggunakan tiga kuesioner, yakni manajemen hipertensi, dukungan keluarga yang dirasakan lansia dan dukungan keluarga yang diberikan anggota keluarga. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berusia 60-74 tahun (lanjut usia) sebanyak 90% dan usia 75-90 tahun (lansia tua) 10%, Perempuan sebanyak 80% dan laki-laki 20%, Kategori pada manajemen hipertensi bernilai tinggi 100%, dukungan keluarga yang dirasakan lansia bernilai 60%, dukungan keluarga yang diberikan anggota keluarga bernilai tinggi 90% dan adanya hubungan signifikan antara manajemen hipertensi 0,200 > 0,05 dan dukungan keluarga yang dirasakan lansia 0,013 > 0,05 dan dukungan keluarga yang diberikan anggota keluarga 0,200 > 0,05. Kesimpulan dukungan keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri lansia dalam manajemen hipertensi.

Elderly people with hypertension in Ngrawan village, Semarang Regency often experience increased blood pressure even though they regularly check themselves at the posbindu. The main trigger for hypertension in the elderly is related to the habit of consuming foods high in salt. For this reason, hypertension management behavior is needed to control blood pressure. Furthermore, the role and support of the family is also needed by the elderly in controlling blood pressure. Research purposes describe the relationship Family support and hypertension management in elderly people in rural areas. Research methods is quantitative with a correlation test. The research location is Ngrawan Village, Semarang Regency. This research will be conducted in May - June 2024. The criteria for respondents are elderly people with hypertension aged 60-70 years, Javanese people who regularly check themselves at Posbindu and family members. A total of 40 respondents consisted of 20 elderly people with hypertension who met the criteria and 20 family members who cared for the elderly. The research instrument used three questionnaires, namely hypertension management, family support felt by the elderly and family support provided by family members. This research uses correlation test data analysis techniques pearson. Results research shows that the majority of respondents are aged 60-74 years (elderly) as much as 90% and aged 75-90 years (elderly) as much as 10%, women as much as 80% and men as much as 20%, the category of high value hypertension management is 100%, support The family perceived by the elderly is valued at 60%, the family support provided by family members is valued at 90% and there is a significant relationship between hypertension management 0.200 > 0.05 and the family support felt by the elderly 0.013 > 0.05 and family support provided by family members 0.200 > 0.05. Conclusion Family support can increase the elderly's confidence in hypertension management.