Pemahaman Naposo Di HKBP Raja Hombang Tentang Makna Ibadah Di Era Digital

Abstract

Perkembangan zaman pada saat ini telah memasuki era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang cukup pesat, sehingga hal tersebut menjadi tantangan di dalam tugas dan panggilan gereja bagi jemaat. Bagaimana cara gereja seharusnya mampu beradaptasi dengan digitalisasi dan bertujuan untuk mendukung tugas pelayanan dalam bergereja. Ibadah yang awalnya tidak bersinggungan secara langsung dengan digital dan teknologi, namun pada saat ini ibadah dapat dikatakan sangat bergantung dengan media digital dan teknologi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melaksanakan wawancara kepada anggota naposo (pemuda/i) Hbkp Raja Hombang dan dikaji dengan menggunakan teori Ibadah dari Prof. Dr. J.L.Ch. Abineno. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa makna ibadah tidaklah berubah dari era sebelumnya sampai pada era digital. Ibadah tetap merupakan sebuah bentuk perjumpaan umat dengan Allah yang di dalamnya terdiri penyembahan, puji-pujian, khotbah, persembahan dan pemberian berkat. Hal yang membedakan makna ibadah dalam era digital yaitu bahwa era digital memberikan kemudahan bagi naposo (pemuda/i) dalam mengkreasikan dan mengekspresikan bentuk-bentuk ibadah sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga nyatanya digital mempengeruhi keimanan dan pertumbuhan spiritualitas mereka yaitu semakin mudah untuk dipahami.