Tinjauan Etika Kristen Terhadap Peran Majelis Jemaat GMIT Nazaret dalam Membangun Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Oeekam-Timor Tengah Selatan (TTS)

Abstract

Penelitian ini membahas peran Majelis Jemaat GMIT Nazaret Oeekam dalam membangun toleransi antarumat beragama di Desa Oeekam, Timor Tengah Selatan (TTS), melalui tinjauan etika Kristen. Desa Oeekam dikenal sebagai "Laboratorium Kerukunan Umat Beragama" karena keberagaman agama yang ada, termasuk Kristen Protestan, Katolik, Islam, dan Hindu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, yang menyoroti pengalaman dan interaksi Majelis Jemaat dalam menjaga kerukunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Jemaat GMIT Nazaret Oeekam berperan aktif dalam membangun toleransi melalui dialog lintas agama, keterlibatan dalam perayaan keagamaan komunitas lain, serta partisipasi dalam kegiatan sosial bersama. Pendekatan yang digunakan didasarkan pada nilai-nilai etika Kristen, terutama ajaran kasih, keadilan, dan penghormatan terhadap sesama. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa tantangan, seperti kurangnya pendidikan lintas agama, hambatan sosial-ekonomi, dan keterbatasan forum dialog formal antaragama. Mengacu pada teori Franz Magnis Suseno yang menekankan bahwa toleransi sebagai lebih dari sekadar sikap membiarkan perbedaan, toleransi harus didasarkan pada penghormatan dan pengakuan terhadap hak serta martabat setiap individu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Majelis Jemaat GMIT Nazaret Oeekam memiliki peran strategis dalam memperkuat toleransi antarumat beragama, tetapi masih perlu upaya lebih lanjut dalam penguatan pendidikan lintas agama, peningkatan keterlibatan sosial-ekonomi, dan pengembangan forum dialog antaragama yang lebih sistematis. Dengan demikian, nilai-nilai etika Kristen dapat terus menjadi dasar dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati di Desa Oeekam.