Perubahan Interaksi Sosial Anak Kost Salatiga Yang Terjerat Pinjaman Online

Abstract

Terjadinya perubahan interaksi sosial pada seorang individu di kalangan anak kost yang tinggal di Kota Salatiga, yang terjerat oleh pinjaman online telah menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti dan dibahas, dan berdampak kepada kehidupan sosial mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak kost merasa terjebak dalam siklus utang yang sulit diputus. Selain itu, anak kost mengalami rasa malu dan tekanan emosional, yang mengakibatkan dia merasa terisolasi. Dari hasil penelitian ini, maka dapat dilihat bahwa dengan adanya tekanan dari pinjaman online, interaksi sosial yang dialami oleh anak kost yang terjerat pinjaman online menjadi terganggu. Fenomena ini juga diperburuk oleh praktik pinjaman online ilegal yang seringkali melibatkan suku bunga tinggi dan metode penagihan agresif. Anak kost yang gagal membayar utang sering menghadapi ancaman verbal dari penagih utang, bahkan penyebaran data pribadi kepada kontak mereka, yang menciptakan rasa malu dan stigma sosial di lingkungan, Selain itu tekanan finansial membuat anak kost lebih rentan terhadap gangguan seperti kecemasan, stres, bahkan depresi. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi hubungan interaksi sosial dengan teman sebaya tetapi juga produktivitas akademik, sehingga memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan.

The changes in social interaction among boarding school students living in Salatiga City who are trapped by online loans has become an interesting phenomenon to research and discuss, and the impact on their social life. The results of this study show that boarding students feel trapped in a cycle of debt that is difficult to break. In addition, boarding students experience shame and emotional distress, which results in them feeling isolated. From the results of this study, it can be seen that with the pressure from online loans, the social interactions experienced by boarding students who are trapped in online loans are disrupted. This phenomenon is also exacerbated by illegal online lending practices that often involve high interest rates and aggressive collection methods. Boarding students who fail to pay their debts often face verbal threats from debt collectors, even the dissemination of personal data to their contacts, which creates shame and social stigma in the neighborhood. In addition, financial pressure makes boarding students more vulnerable to disorders such as anxiety, stress, and even depression. These conditions not only affect social interaction relationships with peers but also academic productivity, thus worsening overall quality of life.