Tujuan Pemidanaan Pelaku Kasus Penganiayaan terhadap Anak (Studi Kasus Mario Dandy Putusan Nomor 297/Pid.B/2023/PN Jkt. Sel. jo. Putusan Nomor 245/Pid/2023/PT DKI)

Abstract

Penulis bertujuan untuk menganalisis tujuan pemidanaan dengan studi kasus penganiayaan berat yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap David Ozora berdasarkan Putusan Nomor 297/Pid.B/2023/PN Jkt.Sel. Hal tersebut didasarkan oleh tuntutan yang diajukan terhadap terdakwa melalui Surat Tuntutan REG. PERK. No.PDM-138/JKTSL/E0h.2/05/2023. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif. Hasil penelitian melalui analisis mendalam menunjukkan jika putusan yang dijatuhkan terhadap Mario Dandy Satriyo mengarah pada tujuan pemidanaan dengan teori gabungan, antara teori absolut yang ditunjukkan dengan hukuman mutlak atau “balasan” atas penganiayaan yang dilakukan. Serta teori pemulihan korban ditunjukkan oleh hukuman pembayaran restitusi kepada David Ozora, diketahui tanpa adanya subsider hukuman. Terlebih dalam Putusan Nomor 297/Pid.B/2023/PN Jkt.Sel. disebutkan tidak ada unsur yang meringankan Mario Dandy. Putusan tersebut diperkuat dengan putusan tingkat banding, Putusan Nomor 245/Pid/2023/PT DKI., diketahui jika hasil banding menguatkan putusan PN Jakarta Selatan. Dapat disimpulkan jika teori tujuan pemidanaan yang digunakan adalah teori gabungan, teori tujuan pemidanaan absolut dan teori pemulihan korban.