Hubungan Antara Entrepreneurial Self Efficacy Dengan Perilaku Inovatif Pada Mahasiswa Berwirausaha

Abstract

Mahasiswa yang menjalankan peran ganda sebagai pelajar dan pelaku usaha sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan inovasi pada usahanya. Salah satu faktor internal yang dapat memengaruhi kemampuan berinovasi adalah entrepreneurial self-efficacy, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuan diri dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara entrepreneurial self-efficacy dan perilaku inovatif pada mahasiswa yang memiliki usaha mikro atau kecil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Partisipan berjumlah 437 mahasiswa aktif berusia 18–25 tahun dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan kegiatan wirausaha. Instrumen yang digunakan berupa skala entrepreneurial self-efficacy dan skala perilaku inovatif. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson, uji normalitas, dan uji linearitas menggunakan perangkat lunak statistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif namun sangat lemah antara entrepreneurial self-efficacy dan perilaku inovatif, dengan kontribusi sebesar 2,5%. Mayoritas partisipan memiliki tingkat self-efficacy dan perilaku inovatif pada kategori sedang. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun mahasiswa memiliki keyakinan terhadap kemampuan dirinya, hal tersebut belum cukup kuat untuk mendorong perilaku inovatif yang signifikan dalam konteks wirausaha. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengembangan kapasitas internal mahasiswa serta dukungan dari lingkungan pendidikan untuk meningkatkan perilaku inovatif yang diperlukan dalam dunia usaha.

University students who engage in entrepreneurial activities often face challenges in balancing academic responsibilities with efforts to grow their businesses. One internal factor that may influence their ability to innovate is entrepreneurial self-efficacy, or the belief in one’s own ability to successfully perform entrepreneurial tasks. This study aims to examine the relationship between entrepreneurial self-efficacy and innovative behavior among student entrepreneurs operating micro or small businesses. This research utilized a quantitative correlational approach. A total of 437 active university students aged 18–25 from various universities across Indonesia participated in the study. Data were collected using an entrepreneurial self-efficacy scale and an innovative behavior scale. Statistical analyses included Pearson correlation, normality testing, and linearity testing. The findings revealed a positive but very weak relationship between entrepreneurial self-efficacy and innovative behavior, with a contribution of only 2.5%. Most participants scored in the moderate category for both variables. These results indicate that while students may have a reasonable level of confidence in their entrepreneurial abilities, this is not necessarily reflected in high levels of innovative behavior. This study highlights the importance of strengthening both personal capacity and educational support systems to foster more consistent and impactful innovation among student entrepreneurs.