Tindakan Simbolik Pembuatan Pohon Natal sebagai Lived Religion di Kota Kupang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna tindakan simbolik pembuatan pohon Natal di Kota Kupang sebagai bentuk lived religion. Pohon Natal, yang secara umum dipahami sebagai simbol keagamaan Kristen, dalam konteks ini juga berfungsi sebagai medium untuk memahami bagaimana agama dijalankan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Kupang melampaui batas-batas ruang formal seperti gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta berlandaskan pada teori Jeffrey Alexander tentang social performance dan Nancy Ammerman tentang lived religion. Melalui praktik pembuatan pohon Natal, masyarakat tidak hanya mengartikulasikan spiritualitas mereka, tetapi juga membangun keterhubungan dengan kehidupan sosial yang lebih luas. Meskipun pemahaman tentang ruang sakral masih banyak dikaitkan dengan gedung gereja yang sering kali tetap diprioritaskan pembangunannya dan di tengah keterbatasan ekonomi, serta penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas juga dapat terwujud melalui tindakan sosial sehari-hari. Melalui lensa lived religion, pembuatan pohon Natal di Kota Kupang memperlihatkan bahwa kehidupan beragama tidak hanya terjadi di dalam gereja atau ruang ritual formal. Ia justru dijalani secara nyata dalam interaksi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Setiap elemen dari bahan lokal hingga narasi bersama adalah ekspresi iman yang hidup, berwujud, dan berakar dalam pengalaman sehari-hari. Oleh karena itu, pembuatan pohon Natal bukan sekadar simbol, tetapi tindakan simbolik yang kaya akan dimensi spiritual, kultural, dan sosial.