Korelasi Antara Loneliness dengan Fear of Out Missing Out pada Generasi Z di Media Sosial

Abstract

Dalam era digital saat ini, masyarakat memiliki akses universal terhadap informasi dan komunikasi. Generasi Z mendominasi penggunaan media sosial dan cenderung mencari gratifikasi instan sebagai konsekuensi dari lingkungan yang serba cepat. Fenomena ini menghasilkan Fear of Missing Out (FoMO) di kalangan Generasi Z. Ketika individu tidak dapat berpartisipasi dalam momen signifikan, mereka sering mengalami kecemasan dan ketakutan akan penolakan sosial, yang berkorelasi dengan peningkatan tingkat kesepian psikologis. Studi ini menganalisis hubungan antara kesepian (loneliness) dan Fear of Missing Out (FoMO) pada pengguna Generasi Z di platform media sosial. Dengan menerapkan metodologi kuantitatif dan analisis korelasi Pearson, penelitian mengidentifikasi korelasi positif signifikan antara kedua variabel (r = 0.367, p < 0.01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam berinteraksi sosial secara langsung cenderung mengimbangi hal tersebut dengan meningkatkan aktivitas mereka di media sosial. Perilaku ini terlihat dari upaya mereka mencari pengakuan dari orang lain dan keinginan terus-menerus untuk mengetahui informasi terbaru yang sedang populer di berbagai platform media sosial.

In the current digital age, people have universal access to information and communication. Generation Z dominates the use of social media and tends to seek instant gratification as a consequence of the fast-paced environment. This phenomenon results in the Fear of Missing Out (FoMO) among Generation Z. When individuals are unable to participate in significant moments, they often experience anxiety and fear of social rejection, which correlates with increased levels of psychological loneliness. This study analyzes the relationship between loneliness and Fear of Missing Out (FoMO) in Generation Z users on social media platforms. Applying quantitative methodology and Pearson correlation analysis, the study identified a significant positive correlation between the two variables (r = 0.367, p < 0.01). The results show that Generation Z in Indonesia who have limitations in direct social interaction tend to compensate for this by increasing their activity on social media. This behavior can be seen from their efforts to seek recognition from others and the constant desire to know the latest information that is popular on various social media platforms.