Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Krisis Ketahanan Pangan Melalui Kerjasama Country Programme Framework (CPF) Indonesia-International Atomic Energy Agency (IAEA) 2021-2025

Abstract

Abstrak : Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah memperingatkan potensi krisis pangan dunia dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok yang dipicu konflik Rusia-Ukraina dimana Rusia dan Ukraina. Selain itu faktor lain yang juga berdampak pada kondisi ketahanan pangan Indonesia adalah perubahan iklim, inovasi dan teknologi, serta infrastruktur pertanian pangan Indonesia yang masih dibawah rata-rata global, menurut penilaian Global Food Security Index. Indonesia juga tercatat berada peringkat ke 69 dari 113 negara yang diukur dari empat indikator besar yaitu keterjangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan dan ketahanan sumber daya alam. Masalah Ketahanan Pangan merupakan hal yang prioritas dan vital karena akan berdampak pada berbagai sektor lainnya. Sektor lainnya pun bergantung pada ketahanan pangan, karena berbicara mengenai keberlangsungan hidup manusia. Untuk itu, dalam penulisan dan penelitian ini dijelaskan dan dianalisis lebih dalam mengenai strategi Indonesia menghadapi ancaman krisis pangan, secara spesifik melalui kerjasama Country Programme Framework (CPF) antara Indonesia-IAEA 2021-2025. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Liberalisme (Burchill 1950) dan konsep yang digunakan yaitu konsep Collaboration Governance. Menelaah bagaimana kolaborasi antar lembaga serta dampak dan efektifitas dari kerjasama tersebut sebagai strategi dalam menghadapi ancaman krisis pangan.