Penerapan Teori Gagne Melalui Metode Kerja Kelompok untuk Meningkatan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013

Abstract

Pendidikan matematika di SD tidak lepas dari berbagai kendala. Salah satu kendalanya adalah masalah lemahnya proses pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan masalah “apakah penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013 dan mengapa penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013 dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan variable penelitian hasil belajar Matematika dan variabel tindakan metode kerja kelompok berdasarkan teori Gagne. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013. Sintak pembelajaran adalah teori Gagne yang diaplikasikan dalam metode kerja kelompok dengan dua siklus dan langkah-langkah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan teknik deskriptif komparatif yakni teknik statistik dengan membandingkan skor ketuntasan antar siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester 2/2012-2013. Peningkatan hasil belajar matematika dibuktikan adanya peningkatan 6% ketuntasan dari sebelum dilakukan tindakan ke siklus 1 dengan persentase ketuntasan 53%. Siswa yang tuntas meningkat dari 9 siswa ke 10 siswa dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 80 Sedangkan peningkatan 42% ketuntasan terjadi dari siklus 1 ke siklus 2 dengan persentase ketuntasan 95%. Siswa yang tuntas meningkat dari 10 siswa ke 18 siswa dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 100. Dari hasil belajar matematika tersebut maka indikator kinerja jumlah siswa yang nilainya di atas KKM 70 dapat mencapai >80% dari 19 siswa.