Penggunaan Model Pembelajaran Vak (Visual, Auditori, Kinesthetic) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Abstract

Pembelajaran IPS pada kelas 5 SD Negeri Salatiga 02 masih didominasi oleh proses pembelajaran yang menggunakan buku bacaan yang cenderung membebani siswa untuk menghafal materi yang banyak tanpa menghadapkan siswa pada kehidupan nyatanya. Tidak ada kelompok diskusi, sehingga interaksi siswa terbatas hanya di luar proses pembelajaran. Sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Oleh sebab itu pembelajaran IPS mengupayakan penggunaan model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinesthetic) yang mengajak siswa untuk mengoptimalkan ketiga modalitas yang ada pada dirinya yaitu dengan tahapan; tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penampilan hasil. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinesthetic) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart. Teknik analisis data adalah deskriptif komparatif yaitu membandingkan rata-rata, skor minimal, skor maksimal dan persentase ketuntasan antar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS dengan menggunaan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinesthetic) yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sebanyak 71% menjadi 88% pada siklus 1, dan meningkat menjadi 96% pada siklus 2. Hasil penelitian menyarankan agar model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinesthetic) ini diterapkan oleh guru dalam pembelajaran yang inovatif, memotivasi dan memberikan rangsangan pada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, sebagai masukan bagi sekolah untuk memotivasi guru agar dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam PTK, dan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk menerapkan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinesthetic).