Peranan Iklim Terhadap C-Microbia Tanah dan Hubungannya Terhadap Dinamika Bahan Organik Tanah Dalam Pertanian Organik

Abstract

Di dalam sistem pertanian organik maka penggunaan komponen bahan organik tanah akan sangat penting sekali. Pertanian organic mengupayakan penggunaan secara maksimal sumber daya alam yang ada di tempat tersebut (in situ) yang dipadukan dengan teknologi tepat yang akhirnya system pertanian organik yang dibangun bersifat lestari tanpa merusak komponen sumber daya alam yang ada. Salah satu komponen sumber daya alam yang memegang peranan penting adalah penggunaan bahan organik. Dinamika bahan organik tanah akan sangat tergantung pada dinamika mikroorganisme tanah yang ada. Dinamika mikroorganisme tanah dipengaruhi banyak factor, tetapi salah satu factor yang penting adalah iklim yaitu terutama dari unsure suhu dan curah hujan. Setiap daerah akan mempunyai karakteristik suhu dan curah hujan yang berlainan. Oleh karena itu penerapan teknologi sistem pertanian organik dari suatu tempat ke tempat lain tidak akan sama karena adanya faktor iklim yang berbeda sehingga dinamika biomasa mikroorganisme pun berbeda. Mikroorganisme tanah merupakan faktor penting di dalam ekosistem tanah, hal ini dikarenakan berhubungan dengan siklus nutrient dalam tanah. Bahan organik tanah yang terdiri akan active pool, passive pool dan slow pool, maka peranan mikroorganisme tanah sangat penting. Terutama pada active pool maka mikroorganisme tanah yang paling berperan. Sumbangan biomasa mikroorganisme tanah di dalam total C bahan organik tanah memang sangat kecil yaitu sekitar 2%. Tetapi dari jumlah yang sedikit tersebut ternyata mikroorganisme tanah di dalam active pool mempunyai keunggulan dalam kecepatan perubahan dinamika di dalam tanah. Tulisan ini mencoba membahas pengaruh iklim terhadap biomasa mikroorganisme tanah sebagai komponen penting di dalam dinamika bahan organik tanah serta kaitannya dengan sistem pertanian organik