Evaluasi Daya Dukung Lahan Untuk Industri Besar di Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur

Abstract

Dalam data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Kecamatan Ungaran Barat dan Timur memiliki 8 industri besar. Industri ini selalu membutuhkan lahan untuk lokasi pabrik maupun fasilitas penunjang, padahal jumlah dan daya dukung lahan sangat terbatas. Penggunaan lahan yang tidak disesuaikan dengan daya dukungnya, akan menyebabkan pencemaran, kerusakan, bencana dan kerugian. Daya dukung lahan diketahui dari perbandingan kemampuan dan penggunaan lahan dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Metode yang digunakan adalah overlay menggunakan software Arcgis. Parameter kemampuan lahan disesuaikan dengan karakteristik lahan untuk industri, yaitu kemiringan lereng 0-25%, atau 45% dengan perbaikan kontur, jenis tanah yang tidak mudah tererosi, intensitas hujan kurang dari 3000 mm/th, potensi rawan longsor dan banjir rendah. Masing masing parameter akan diberikan skoring antara 1 sampai 5. Skor 1 diberikan bagi kondisi lahan yang paling merugikan, dan skor 5 diberikan bagi kondisi lahan yang paling mendukung lokasi industri. Hasil skoring dibagi dalam 5 kelas yaitu buruk (5-9), agak buruk (9,1-13), sedang (13,1-17), agak baik (17,1-21) dan baik (21,1-25). Untuk kebutuhan lahan industri, dihitung dari luas lahan industri existing. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kemampuan lahan pada daerah penelitian hanya memiliki 3 kelas dari 5 kelas, yaitu agak baik (713,94 Ha) sedang (6.563,49 Ha) dan agak buruk (2.692,63 Ha). Luas lahan, yang dapat digunakan untuk kegiatan industri adalah kelas agak baik dan sedang dengan total 7.277,43 Ha atau 72.774,300 m2. Untuk kebutuhan lahan, diketahui sebesar 57.436 Ha. hasil perbandingan antara kemampuan dan penggunaan lahannya adalah 126,71. Melihat perbandingan antara luas kemampuan dan kebutuhan lahan industri, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lahan untuk industri di kedua kecamatan ini masih belum terlampaui.