Potensi Byod/Byoe Dalam Peningkatan Kualitas Pengalaman Belajar Peserta Didik

Abstract

Kurikulum 2013 menegaskan posisi sentral peserta didik sebagai subyek belajar yang terlibat secara aktif di dalam proses pembelajaran dan menjadi salah satu sasaran dari desain kurikulum. Sebagai pelaku pembelajaran, kualitas pengalaman peserta didik, baik secara individual maupun kolektif, secara kumulatif dapat dikatakan berandil dalam pencapaian suatu kompetensi yang telah didefinisikan. Dengan profil peserta didik yang lazimnya heterogen, pengalaman belajar yang berkualitas merupakan isu personal. Namun, melalui kolaborasi dan interaksi antara peserta didik kualitas pengalaman belajar juga terbentuk secara kolektif. Karenanya keterlibatan secara aktif setiap peserta didik dalam proses pembelajaran adalah penting bagi pertimbangan desain pembelajaran yang memungkinkan pengalaman belajar berkualitas dialami setiap peserta didik. Dalam konteks ini, secara khusus kebijakan BYOD (Bring Your Own Device) atau BYOE (Bring Your Own Everything) yang diadopsi suatu institusi penyelenggara pendidikan berpotensi positif bagi penciptaan suatu kondisi belajar sedemikian rupa yang secara tak langsung turut membuka peluang lebih besar bagi tercapainya kompetensi yang ditentukan melalui pengalaman berkualitas bagi setiap peserta didik. Terlepas dari tantangan dan beban yang dihadapi oleh institusi penyelenggara pendidikan yang mengadopsi kebijakan BYOD atau BYOE, tulisan ini mengetengahkan dalam hal apa saja BYOD atau BYOE berkontribusi secara positif didalam penciptaan pengalaman belajar berkualitas