Bioassay Polifenol Sarang Lebah Madu (Trigona Spp) Sebagal Bloking Pengaruh Pestisida Ditinjau Dari Kadar MDA (Malondialdehid) Pada Marmut

Abstract

Masyarakat menyadari bahwa tingkat pencemaran di sekitamya, termasuk makanan yang dikonsumsi, sudah cukup tinggi. Dalam hal buah dan sayur, cemaran pestisida sulit dihindari sehingga diperlukan suatu terobosan yang dapat menjadi salah satu solasi alternatif untuk menghambat pengaruh pestisida yang mencemari buah dan sayur tersebut. Salah satu sumber yang masih kurang dimanfaatkan namun berpotensi adalah sarang lebah madu. Sarang lebah madu memiliki aktivitas antioksidan karena keberadaan senyawa polifenol. Polifenol mampu mengais superoksida dan hidroksil radikal yang dihasilkan oleh HCH (hexachlorocyclohexane) yang umum dijumpai dalam pestisida. Polifenol menunjukkan efek peiindungan terhadap HCH yang disebabkan stres oksidatif karena peningkatan kadar MDA (malondialdehid). Studi ini bertujuan untuk menentukan kadar polifenol pada sarang lebah dan menentukan kapasitas polifenol sebagai bloking pestisida ditinjau dari kadar MDA pada marmut. Lipida sarang lebah madu diekstraksi menggunakan metode soxhlet dengan dua pelarut, yaitu heksana (p1) dan etil asetat (p2), dan diperoleh rendemen berturut-turut 51,14% dan 69,90%. Selanjutnya dilakukan ekstraksi total polifenol yang terdapat pada lipida sarang lebah dengan metode Xia (1998), menghasilkan kadar 0,68% (p1) dan 1,18% (p2). Sebanyak 75 ekor manrnut dewasa dibagi dalam 15 kelompok. Tiga kelompok sebagai kontrol, enam kelompok diberi ekstrak polifenol (p1) dan enam kelompok dibei ekstrak polifenol (p2). Pembeian pestisida dan ekstrak pada marmut dilakukan sekali kemudian diukur kadar MDA yang dieksresikan pada urin marmut selama 7 hari berturut-turut