Faktor-Faktor Pendorong Perkembangan Indomaret di Kota Salatiga

Abstract

Waralaba atau franchise merupakan salah satu penggerak perekonomian di Indonesia. Jumlah warabala mengalami perkembangan. Pertumbuhan waralaba Indomaret di Salatiga juga mengalami perkembangan yang signifikan ditengah persaingan yang telah ada seperti Ramayana, Pasar Raya dan banyaknya ruko/perkotoan yang ada di Salatiga. Masalahnya adalah faktor -faktor pendorongan perkembangan Indomaret di Kota Salatiga, antara lain pendapatan, jumlah penduduk, kelas menengah baru dan upaya perluasan pasar yang meliputi pilihan tempat berbelanja, produk yang dijual, kenyamanan serta display. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor–faktor pendorong perkembangan Indomaret di kota Salatiga, antara lain pendapatan, jumlah penduduk, kelas menengah baru dan upaya perluasan pasar yang meliputi pilihan tempat berbelanja, produk yang dijual, kenyamanan serta display. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi yang dilakukan berbagai tempat di salatiga yang meliputi pasar modern dan pasar tradisional. Serta data dokumentasi sebagai pelengkapnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor pendorong perkembangan Indomaret di Kota Salatiga antara lain adalah terbagi menjadi dua yakni kondisi makro (faktor external perusahaan) dan kondisi mikro (faktor internal perusahaan). Kondisi makro meliputi pertumbuhan penduduk dan peningkata n jumlah kelas menengah, yakni terjadi pertumbuhan penduduk Salatiga pada tahun 2010 yang berjumlah 170.332 jiwa, pada tahun 2011 menjadi 177.088 jiwa dan pada tahun 2012 mencapai 185.123 jiwa. Serta terjadi peningkatan jumlah kelas menengah baru yang dipengaruhi oleh teori Demonstration Effect yang dikemukan oleh James Duesenberry, terlihat dengan jumlah uang yang dibelanjakan, tempat berbelanja, kendaraan yang digunakan, pola konsumi dari konsumen dan gaya berbusana yang dikenakan oleh konsumen. Kondisi mikro yakni pilihan segmen pasar yang menjadi faktor bidikan yang mengikuti bagan piramida penduduk menurut tingkat pendapatan, jumlah kelas sosial ekonomi menengah yang berkisar 70%-80% dari seluruh kelas menengah dan pemilihan lokasi usaha yang berupa Pilihan dekat dengan konsentrasi pemukiman kelas menengah (bawah dan tengah), lokasi agak jauh dari kompleks perkotaan (Kompetitor), penyediaan fasilitas, dan barang/produk yang dijual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor pendorong pertumbuhan Indomaret di Kota Salatiga adalah secara umum adanya Perda yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatur jumlah pasar modern sehingga dapat memantau perekonomian Kota Salatiga yang ramah pengusaha dan pro rakyat. Serta secara khusus dengan kejelian melihat peluang yakni berupa pertumbuhan penduduk yang kian