Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/5089
Title: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar
Authors: Pradipta, Himawan
Keywords: pembauran budaya;analisis wacana kritis;grebeg sudiro;berita koran solopos dan joglosemar
Issue Date: 2014
Publisher: Program Studi Komunikasi FISKOM-UKSW
Abstract: Grebeg Sudiro adalah acara yang mengandung unsur wacana pembauran budaya, khususnya budaya Jawa dan Tionghoa yang sangat kental. dan Acara ini sendiri diadakan oleh masyarakat kampung Balong/Sudiroprajan, Kampung Balong sendiri adalah daerah yang menjadi kawasan Pecinan di Kota Solo. Keunikan dari kampung ini adalah terjadinya hubungan yang berjalan harmonis antara masyarakat keturunan Jawa dan Tionghoa. Hal ini menjadi menarik dikarenakan sejarah yang Kelam Kota Solo mengenai konflik antara Masyarakat keturunan Jawa dan Tionghoa pada mei 1998 silam. dan acara ini merefleksikan bagaimana gambaran keharmonisan yang terjadi kampung Balong/Sudiroprajan. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti bagaimana sebuah media cetak atau koran lokal Solo, yaitu koran Solopos dan Joglosemar yang berfungsi sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengkonstruksi wacana pembauran yang ada dalam acara Grebeg Sudiro ini dalam pemberitaanya, dengan mengunakan analisis Wacana Kritis dari Van Dijk untuk mengkaji bagaimana sebuah wacana di bentuk dalam teks berita. Tujuan penelitian ini adalah megetahuai bagaimana koran Solopos dan Joglosemar mengkonstruksi wacana pembauran dalam acara Grebeg Sudiro mendeskripsikan bagaimana wacana pembauran yang terdapat dalam acara Grebeg Sudiro di konstruksi oleh koran Solopos dan Joglosemar. Unit amatan dalam penelitian ini adalah Acara Grebeg Sudiro, sedangkan unit analisisnya adalah menganalisa tek-teks pemberitaan tentang acara Grebeg Sudiro yang dimuat dalam surat kabar lokal Kota Solo yaitu Solopos dan Joglosemar untuk mengetahui konsep kritis tentang wacana pembauran yang terkonstruksi dalam suatu teks pemberitaan. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa koran lokal Solopos dan Joglosemar dalam mengkonstruksi wacana pembauran yang ada di acara Grebeg Sudiro hampir sama, mereka sama-sama mampu menciptakan realitas yang sesungguhnya. Dari pemberitaan kedua koran lokal ini sebenarnya terkandung unsur yang secara tidak langsung ingin mempengaruhi khalayak luas, Solopos dengan penulisan pemberitaanya secara tidak langsung membantu program pemerintah untuk menjadikan kota Solo sebagai Kota Budaya, sedangkan Joglosemar ingin merubah stereotipe masyarakat kota Solo tentang perbedaan budaya yang dahulu menjadi sebuah sekat atau pembatas dalam kehidupan mereka.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5089
Appears in Collections:T1 - Communication

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_362007087_Judul.pdfHalaman Judul375.08 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB I.pdfBAB I371.71 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB II.pdfBAB II443.42 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB III.pdfBAB III246.33 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB IV.pdfBAB IV239.63 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB V.pdfBAB V803.9 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB VI.pdfBAB VI468.92 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_BAB VII.pdfBAB VII241.56 kBAdobe PDFView/Open
T1_362007087_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka304.31 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.