Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas

Abstract

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk memperbaiki mutu dan proses belajar mengajar dikelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahanpermasalahan didalam kelas. Selain itu PTK juga merupakan kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang guru seperti yang di jelaskan dalam UU Permenpan no.16 Tahun 2009, tidak terkecuali guru yang mengajar di Ambarawa. Di Kecamatan Ambarawa terdapat lima Sekolah Menegah Pertama yaitu SMP N 1 Ambarawa, SMP Negeri 2 Ambarawa , SMP Negeri 3 Ambarawa, SMP Negeri 4 Ambarawa, dan SMP Negeri 5 Ambarawa. Masalah yang muncul terkait dengan PTK adalah dari dari sekian jumlah banyak guru yang mengajar di lima Sekolah Menegah Pertama Negeri yaitu seratus enam puluh empat guru, ada beberapa guru yang sudah membuat PTK dan ada sebagian besar guru yang belum membuat PTK. Penelitian ini bertujuan mencari Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Ambarawa Di Kecamatan Ambarawa belum membuat Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Data diperoleh dari wawancara semi terstruktur dengan pihak – pihak yang terkait dimana penulis bertindak sebagai instrumen penelitian yang utama.Prosedur analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur analisis model interaktif dari Miles dan Hubberman yang mencakup proses koleksi data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab 16 guru belum membuat PTK di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekecamatan Ambarawa adalah tidak ada minat guru untuk melakukan penelitian yaitu tidak adanya rasa ketertarikan, malas meneliti dan tidak termotivasi untuk membuat PTK. Selain itu pemahaman guru mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang belum sepenuhnya dikuasai guru yaitu guru tidak bisa menjelaskan apa itu pengertian PTK, tujuan PTK, hakekat PTK, tahapan-tahapan PTK dengan benar. Faktor lain yang juga menjadi penyebab guru belum membuat PTK adalah kurangnya sosialisasi dan pelatihan PTK bagi guru-guru yang mengajar di sekolah. Pelatihan hanya diikuti oleh beberapa guru dan disekolah tersebut belum memberikan pelatihan khusus yang didatangkan ke sekolah masing-masing diSekolah Menengah Pertama Ambarawa untuk guru berlatih PTK. Sosialisasi hanya berupa himbauan dari kepala sekolah dan hanya sesekali. Selain itu beban mengajar guru yang padat yang rata –rata guru disekolah menegah pertama negeri diambarawa mengajar 24 jam perminggu ada juga guru yang mengajar 36 jam dan 26 jam dalam seminggu. Penyebab lain dari guru yang belum membuat PTK adalah tidak bisa mengatur waktu antara tugas pokok, tugas tambahan yang dilakukan beberapa guru di Sekolah Menengah pertama sehingga guru tidak ada waktu untuk menulis PTK. Sedangkan sebagai pengembangan profesi PTK juga bukan merupakan satu-satunya karya inovatif yang harus dibuat guru di Sekolah Menegah Pertama Negeri di Ambarawa .